Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tarakan terus melakukan berbagai upaya untuk memajukan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerahnya. Apalagi di masa pandemi, Wali Kota Tarakan serius mencari cara, agar para pelaku UMKM di kotanya tetap dapat bertahan dan tetap maju.
Dalam podcast Tarakan Is My City bersama Rayi Cendana, Khairul pun menjelaskan sejumlah cara yang dilakukan, untuk memajukan UMKM. Dari rangkuman podcast tersebut, diketahui ada empat cara yang dilakukan Khairul agar sektor UMKM yang menjadi penopang Tarakan dapat terus berkembang hingga go internasional.
Advertisement
1. Pelatihan UMKM
Diketahui jumlah UMKM di Kota Tarakan ada sekitar 10 ribu. Pada 2021, jumlah UMKM meningkat 39% dan kini menjadi 14 ribu UMKM. Namun dari jumlah tersebut, Tarakan baru membina lebih dari 100 UMKM. Itu karena sisanya masih dalam tahap mengedukasi.
"Jujur kendala kami di UMKM karena mayoritas berasal dari rumah tangga dan belum melek digital. Tapi kami akan melatih mereka untuk membuat konten yang baik, mem-posting, menerima pesanan, dan bekerja sama dengan transporter, sehingga tidak hanya bisa menjangkau di Tarakan tapi juga di luar Tarakan," kata Khairul.
2. Pemberian Modal
Bagi para pelaku usaha di Tarakan yang ingin melakukan usaha, namun belum ada modal yang mencukupi, Khairul menjelaskan bahwa pihaknya memberikan solusi terbaik.
"Kami fasilitasi karena ada KUR (kredit usaha rakyat) yang sangat mudah untuk didapatkan. Bunganya rendah dan bisa difasilitasi oleh pemda. Ada juga dana bergulir dari pemkot. Namun yang ready setiap saat adalah KUR karena sudah jadi satu dengan pelayanan, perizinan, dan perbankan," katanya.
Berkaitan dengan permodalan ini, Khairul juga mengajak para pelaku usaha agar lebih memanfaatkan perbankan. Caranya dengan mengajak para pelaku usaha membuka tabungan di bank, agar mereka memiliki riwayat di bank.
Dengan adanya riwayat di bank, nantinya bank dapat melihat cashflow-nya. Tujuannya tak lain agar para pelaku usaha lebih mudah mendapatkan bantuan perkreditan.
"Cara ini dilakukan untuk membuat mereka lebih familiar dengan bank dan teknologi," jelas Khairul dalam podcast bertema Upaya Melindungi dan Memajukan UMKM ala Wali Kota Tarakan.
3. Pembebasan Pajak
Selama pandemi dua tahun yang lalu, Khairul mengambil kebijakan yang meringankan para pelaku UMKM, yaitu pembebasan pajak. Kebijakan tersebut diambil sebagai dampak menurunnya tingkat ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tingkat okupansi dan transaksi jual beli menurun drastis.
4. Promosi dan Penggunaan Produk Lokal
Selain membebaskan pajak untuk sektor hotel dan restoran, Khairul juga mengajak para ASN dan pejabat lainnya untuk menggunakan produk lokal, yaitu batik Tarakan.
"Saat ini kami sedang menggencarkan Batik Tarakan karena selama ini batik mati suri. Pada 2019 stimulasi berjalan, tentu kami juga memasarkan dan menggunakan batik tersebut. Saya juga mewajibkan seluruh ASN pakai Batik Tarakan setiap Kamis. Kami juga mengimbau ke seluruh instansi di sana, baik vertikal atau perbankan, supaya di hari tertentu menggunakan Batik Tarakan," jelasnya.
Selain itu, Khairul juga mengimbau agar masyarakat juga ikut membeli produk lokal dari UMKM. Tak hanya itu saja, Pemkot Tarakan juga ikut mempromosikan produk-produk tersebut lewat media sosial dan e-commerce.
"Ini kan era digitalisasi, maka kami coba kerja samakan dengan Blibli dan Bukalapak, dan hasilnya luar biasa sekali."
Dari setiap upaya yang dilakukan Khairul untuk kemajuan kotanya, alhasil Pemkot Tarakan pun diganjar penghargaan Natamukti Award 2021 dari International Council for Small Business (ICSB) yang bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Penghargaan itu diraih karena Pemkot Tarakan berhasil mengembangkan UMK, dalam upaya mewujudkan visi Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city.
Cek Video Berikut Ini
(*)
Advertisement