Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, banyak pekerja yang belum mendapat vaksinasi Covid-19 dosis kedua terhitung lebih dari 6 bulan sejak dosis pertama. Sehingga mereka masuk kategori drop out dan harus vaksin ulang.
Mantan Wakil Menteri BUMN II ini melihat, ada dua penyebab drop out ini. Pertama, ini banyak terjadi pada pekerja yang kegiatannya sering berpindah-pindah tempat.
Advertisement
"Jadi banyak pekerja kita kayak pelaut, TKI. Jadi suntik (vaksin dosis) pertama, nanti suntik keduanya masalah," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (23/3/2022).
Penyebab kedua, karena jarak tempat yang terlalu jauh. Menkes menyampaikan, pemerintah kerap kesulitan membuka jalan untuk memberikan suntik vaksin dosis kedua pada beberapa warga yang berada di remote area.
"Kita lihat drop out itu banyak terjadi bukan di kota metropolitan. Kalau kota metropolitan drop out-nya kecil. Jadi, itu (drop out) banyak terjadi karena tadi, karena pekerjaannya berpindah-pindah, dan yang kedua daerahnya remote," ungkap dia.
Adapun kategori drop out ini diberikan kepada kelompok masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dosis kedua dalam kurun waktu 6 bulan setelah suntikan pertama.
Mengutip Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan Nomor SR.02.02/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran Drop Out, maka vaksinasi primer untuk kelompok masyarakat tersebut harus diulang.
Proses vaksinasinya juga dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula.
"Sasaran yang drop out dapat menggunakan vaksin dengan platform berbeda yang tersedia untuk melengkapi dosis keduanya dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired date terdekat," demikian bunyi SE Kemenkes tersebut.
Mudik Lebaran 2022, Pemerintah Targetkan Bisa Vaksinasi dan Booster Banyak Orang
Vaksinasi lengkap dan booster yang tinggi menjadi prioritas pemerintah dalam mengantisipasi mudik Lebaran 2022 di tengah covid-19. Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito.
"Pemerintah akan memastikan bahwa penularan COVID-19 bisa dikendalikan dengan cakupan vaksinasi lengkap dan booster yang semakin tinggi," kata Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Rabu (23/3/2022).
"Kemudian juga protokol kesehatan dapat dijalankan dengan disiplin oleh masyarakat."
Kondisi vaksinasi per 22 Maret 2022 mengungkapkan penerima vaksin dosis pertama bertambah menjadi 121.407 sehingga jumlah total menjadi sekitar 194.906.900 orang.
Sementara, penerima vaksinasi ke 2 bertambah 1.021.670 orang dengan totalnya melebihi 154 juta atau tepatnya 155.391.750 orang.
Di sisi lain, penerima vaksin ketiga bertambah 1.247.074 dengan totalnya melebihi 17 juta atau 17.565.378 orang. Sementara itu, target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Baca Juga
Advertisement