Gemas Banget, Wanita Ini Pelihara Sapi yang Dianggap Seperti Anaknya

Faith membiarkan Ferdinand tinggal di dalam rumahnya, seolah-olah dia adalah anjing atau kucing, dan dia bahkan meluangkan waktu untuk melatihnya di toilet.

Faith berkata: “Siapa pun yang memiliki hewan peliharaan apa pun tahu bahwa ada ikatan khusus yang terbentuk antara Anda dan hewan peliharaan Anda. Perasaan ini semakin kuat saat Anda memelihara hewan sedari kecil. Ferdinand benar-benar melihat saya sebagai ibunya dan akan selalu menjadi anak saya."

"Dia mengikuti saya ke mana-mana dan selalu ingin di dekat saya - biasanya menjilati wajah saya. Ketika dia melihat saya, dia 'moo' untuk mendapatkan perhatian saya dan terus melakukan ini sampai saya datang menemuinya."

Ferdinand lahir dari salah satu sapi lain milik Faith, Dutch, dan - meskipun dia mungkin tidak menyadarinya - sifatnya yang manis dan menyenangkan telah membuatnya mendapatkan 10.500 pengikut TikTok.

Dalam sebuah video baru-baru ini, yang telah ditonton 10,3 juta kali dan 2,3 juta suka, Faith mengungkapkan sedikit lebih banyak tentang latar belakang sapi yang cantik dan gaya hidup yang nyaman, sementara Ferdinand muda berpose di depan kamera dengan balutan jumper biru dan putih yang menawan.

Dalam teks tertulis yang menutupi video tersebut, Faith berkata: “Ketika kamu lahir di sebuah peternakan dan ibumu tidak menginginkanmu, jadi seorang gadis berusia 20-an membawamu pulang, dan sekarang kamu adalah seekor sapi rumahan yang memakai sweter, mandi, dan tidur dengan selimut berpemanas."

Dalam klip itu, Ferdinand terlihat seukuran anjing rata-rata, dengan telinga runcingnya sedikit lebih rendah dari pegangan pintu di latar belakang.

Seorang penonton berkomentar: "Dia menjalani mimpi cowdashian."

Sementara yang lain berkomentar: “Sapi adalah hewan yang paling baik hati dan penyayang di luar sana”.

Membuka tentang tantangan memelihara sapi peliharaan, Faith menambahkan: “Ferdinand tetap pada jadwal toilet yang cukup konsisten dan selalu pergi segera setelah dia menghabiskan susu di botolnya. Ini memberi kami waktu untuk membawanya keluar, seperti melatih anjing di toilet. Saya kurang tidur dan terbangun di malam hari untuk memberinya susu botol, tetapi saya tidak akan menyebut itu sebagai tantangan."

"Wajahnya yang manis dan melihat betapa bahagianya dia, membuatnya lebih berharga. Meskipun, kami tidak siap [untuk ini] karena kami berasumsi ibunya akan merawatnya. Setelah persalinan yang sulit, bukan itu masalahnya. Dia tidak ingin berhubungan dengannya dan kami harus memberinya susu botol agar dia bisa bertahan hidup. Dia seperti bayi yang sempurna – setelah minggu pertama atau lebih, dia tidur sepanjang malam".