4 Makanan Kesukaan Para Raja Majapahit

Ada beberapa kuliner Majapahit yang khusus disajikan saat acara-acara tertentu, sehingga dianggap penting dan sakral dan sekarang sudah mudah ditemui

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2022, 20:00 WIB
Manggar adalah putik dari bunga kelapa muda yang dipakai sebagai bahan utama pengganti nangka muda.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia sudah lama dikenal punya kekayaan kuliner yang luar biasa. Warisan kuliner nusantara juga sebagian besar berasal dari kerajaan salah satunya Majapahit.

Kerajaan Majapahit yang besar tersebut memiliki beragam kekayaan yang menjadi warisan. Salah satunya adalah makanan khas yang menjadi kesukaan para raja pada kerajaan Majapahit.

Bahkan ada beberapa kuliner Majapahit yang khusus disajikan saat acara- acara tertentu, sehingga dianggap penting dan sakral. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kuliner kerajaan kini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Dilansir dari beragam sumber, berikut empat dari sejumlah makanan yang dulu hanya disantap para raja Majapahit dan keluarganya.

Gudeg Manggar

Kuliner khas Yogyakarta, Gudeg, biasanya dibuat dari buah nangka yang dimasak dengan rasa manis disertai dengan beberapa lauk bacem, seperti tempe, tahu, telur, ayam dan sambel krecek.Namun ada satu jenis gudeg yang langka atau jarang dijual, yakni gudeg manggar.

Beda dari gudeg pada umumnya, gudeg manggar terbuat dari bunga buah pohon kelapa (dalam bahasa Jawa disebut manggar).Biasanya penyajian gudeg ini akan dilengkapi dengan lauk seperti sambal krecek, tahu dan telur bebek bacem. Gudeg ini telah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram pada abad ke- 16.

Kabarnya, gudeg manggar jadi makanan favorit dan diciptakan oleh Putri Pembayun, putri dari Panembahan Senopati, raja Mataram Islam saat itu. Menurut legenda, siapapun yang memakan gudeg manggar konon akan dikelilingi oleh aura keraton.

Bistik Glantin

Bistik Galantin adalah kuliner Belanda tempo dulu yang jadi menu khas di Keraton Surakarta. Bistik ini termasuk salah satu makanan kesukaan para raja di Keraton Surakarta dan sering dihidangkan untuk menyambut tamu kerajaan.

Tampilan Bistik Galantin cukup mewah karena terdiri dari banyak komponen. Ada potongan daging cincang yang dicampur dengan roti dan telur, lalu ditambahkan potongan wortel, tomat, kentang goreng, telur dan kacang polong. Seporsi Bistik Galantin biasanya sudah bisa membuat kenyang.

Saksikan video pilihan berikut ini


Nasi Blawong

Nasi Blawong merupakan makanan khas Keraton Yogyakarta. Kuliner ini dianggap cukup sakral karena dulunya hanya disajikan ketika ada acara peringatan Tingalan Dalem atau ulang tahun Sultan Hamengkubuwono.

Nasi blawong terdiri dari nasi putih yang dimasak dengan beberapa jenis rempah dan setelah matang akan berubah warna menjadi merah. Di atasnya ditambahkan berbagai lauk seperti ayam goreng laos atau ayam bacem, daging lombok kethok, telur masak pindang dan peyek ikan teri.

Pali-pali

Di Kesultanan Ternate, dulu para sultan suka menyantap Pali-pali. Bentuknya sekilas mirip lontong. Bedanya adalah lontong dibungkus daun pisang, sedangkan pali-pali dibungkus daun lontar. Makanan ini khusus untuk para raja dan rakyat jelata tak diizinkan memakannya.

Makanan ini sudah jarang dijumpai karena tak sembarang orang Ternate bisa membuat Pali-pali. Dulu, pemasakannya harus diseleksi dan dipilih sendiri oleh sultan, dan akan ditugaskan secara turun-temurun untuk menyajikan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya