Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin canggih memunculkan banyak inovasi baru salah satunya adalah Metaverse. Metaverse sendiri merupakan suatu teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual.
Melihat perkembangan teknologi yang masif ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, mendukung penuh transformasi digital yang dapat diterapkan pada layanan haji dan umrah. Salah satu penggunaannya untuk manasik haji dengan metaverse.
Belum lama ini, Menag Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pembukaan Mu'tamar wa Ma'radl Khidamaatil Hajj wal 'Umrah atau Conference and Exhibition for Hajj and Umrah Services (Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah) di Jeddah, Arab Saudi.
Baca Juga
Advertisement
Dalam acara tersebut, disediakan layanan manasik metaverse. Pengunjung bisa mencoba layanan tersebut dengan menggunakan kamera khusus yang disiapkan panitia.
"Teknologi yang dikembangkan sangat bagus. Kami akan mencoba melakukan adaptasi dalam proses transformasi digital layanan haji. Terima kasih Pemerintah Saudi yang telah menginspirasi," sambung Gus Yaqut, sapaan akrabnya, dikutip dari situs Kemenag, Rabu (23/3/2022).
"Ini semua dilakukan demi untuk memberi kemudahan bagi jemaah," lanjut Yaqut.
Sebelumnya, Yaqut juga sempat menyatakan dukungannya terhadap adopsi teknologi metaverse
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2022 beberapa waktu lalu.
Yaqut mengatakan layanan Haji dan Umrah saat ini harus dapat beradaptasi dengan zaman. Layanan haji dan umrah harus bertransformasi ke arah digital.
"Tadi saya juga sudah berbicara kalau manasik itu juga bisa dilakukan dengan cara metaverse (virtual)," kata Menag, dikutip dari situs Haji Kemenag.
Transformasi Digital
Dirinya mendukung penuh transformasi digital yang diterapkan pada layanan haji dan umrah ini.
"Saya juga memberikan support sepenuhnya kepada dirjen dan seluruh jajaran agar terus dikembangkan bukan hanya terkait dengan pendaftaran saja tapi juga manasik haji dengan cara metaverse," ungkapnya.
“Dengan manasik haji metaverse, jemaah diharapkan bisa merasakan hadir langsung di Masjidil Haram, melakukan tawaf dan Sa'i secara virtual, jemaah sudah tidak bisa lagi diberikan manasik secara konvensional seperti sebelum-sebelumnya,” pungkasnya.
Advertisement