Peduli Lingkungan, 8 dari 10 Pengemudi di Indonesia Pilih Mobil Listrik

BMW Group Asia, baru-baru ini melakukan survei terhadap pengemudi mobil di wilayah Asia Tenggara

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Mar 2022, 13:03 WIB
Teknologi fast charging pada mobil listrik BMW i8 Roadster dipamerkan dalam GIIAS 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Konsumsi bahan bakar gabungan dalam siklus pengujian kendaraan plug in hybrid adalah 47,6 km/liter, ditambah 14.5 kWh energi listrik per 100 km. (Liputan6.com/FeryPradolo)

Liputan6.com, Jakarta - BMW Group Asia, baru-baru ini melakukan survei terhadap pengemudi mobil di wilayah Asia Tenggara. Secara khusus, hasil dari survei tersebut, adalah 83 persen pengemudi di Indonesia menginginkan lebih banyak kendaraan listrik (EV) di jalan untuk hidup di dunia yang lebih sadar lingkungan.

Sedangkan kurang dari setengah (37 persen) pengemudi di Indonesia mengatakan akan mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik hybrid atau mobil listrik penuh ketika mereka akan membeli kendaraan.

Fakta ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat hanya satu dari empat pengemudi yang pernah mengendarai mobil listrik sebagian atau mobil listrik penuh (BEV) di Indonesia. Hampir setengah dari pengemudi Indonesia (40 persen) mengira bahwa mobil listrik hanya dapat menempuh jarak hingga 100 km sebelum perlu diisi ulang.

Sementara itu, survei online yang diikuti oleh 4.000 pengemudi dari Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand dan menargetkan setidaknya 2.800 pemegang Surat Ijin Mengemudi (SIM), bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai mobil listrik dan mendekatkan serta meningkatkan preferensi pengemudi di Asia Tenggara terkait roda empat ramah lingkungan.

Topik lain yang dieksplorasi termasuk mengenai dampak penggunaan mobil listrik terhadap lingkungan, dan faktor yang akan memotivasi pengemudi untuk membeli sebuah mobil listrik.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kesalahpahaman

Terlepas dari kesalahpahaman yang terjadi, pengemudi Indonesia melihat manfaat positif memiliki mobil listrik, 84 persen pengemudi Indonesia tertarik membeli mobil baru dalam lima tahun ke depan, dengan tiga dari empat di antaranya menunjukkan pengetahuan seputar mobil listrik.

Meskipun tingkat pengetahuan tunjukkan hasil yang tinggi, kesalahpahaman masih ada di antara responden. Paling umum, adalah pemikiran bahwa mobil listrik tidak memiliki jangkauan yang cukup jauh (40 persen), mobil listrik memiliki biaya perawatan yang lebih mahal dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun daripada mobil berbahan bakar bensin (28 persen), dan pengisian daya untuk mobil listrik itu rumit (27 persen).

"Survei menunjukkan bahwa pengemudi Indonesia sadar mengenai proses menuju go-green tetapi masih ada kebimbangan bagaimana hal ini akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, serta bagaimana memastikan kendaraan tetap pada tingkat performa puncak selama bertahun-tahun," ujar Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia, dalam keterangan resmi, Rabu (23/3/2022).


Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya