Liputan6.com, Bojonegoro - Ratusan warga Bojonegoro harus berjuang keras untuk bisa membeli minyak goreng curah. Mereka harus mengantre berjam-jam di bawah panasnya terik matahari, dalam operasi pasar minyak goreng curah di Pasar Wisata Kota Bojonegoro, Rabu (23/3/2022).
Dalam operasi pasar tersebut, para pembeli yang didominasi kalangan emak-emak itu dibatasi maksimal 20 liter per orang. Yakni, dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Advertisement
Kepala Pasar Kota Bojonegoro Nur Cholis Majid mengatakan, operasi pasar minyak goreng murah kali ini, pihaknya menyediakan 9.810 kilogram. Sementara para pembeli dibatasi maksimal 20 liter per orang.
"Jumlah pembeli yang terdaftar berjumlah 290 orang." terang Nur Cholis Majid.
Salah satu warga bernama Musrini (55), mengaku sudah datang di lokasi Pasar Wisata Bojonegoro sejak pukul 07.30 WIB, namun hingga pukul 9.00 WIB, para pembeli yang mengantre masih belum dilayani.
"Sudah datang sejak pukul 07.30 WIB, dan hingga sekarang belum dilayani. Sudah antre lama tapi minyaknya belum datang-datang," tutur Musrini.
Berharap Kembali Normal
Musrini mengaku saat ini minyak goreng curah masih sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya di atas HET yang ditetapkan pemerintah.
"Ini beli 20 liter untuk kebutuhan sendiri. Harapannya kembali normal lagi. Jadi susah, antre minyak goreng," kata Musrini.
Dalam operasi tersebut, karena minimnya stok penyelenggara membatasi pembelian. Meski demikian, para masyarakat yang turut mengantre mengaku senang bisa mendapat minyak goreng murah untuk kebutuhan dapur rumah tangga mereka.
Advertisement