Cegah Kelangkaan, BI Pantau Komoditas Pangan Jelang Ramadan

Bank Indonesia ingin memastikan harga-harga tetap terkendali menjelang Ramadan. Kendati ada kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan, tapi sifatnya tidak seterusnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Mar 2022, 06:05 WIB
Pedagang menunjukkan daging sapi saat menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). Harga daging sapi yang masih melambung tinggi pada kisaran Rp 130.000 - Rp 145.000 per kilogram menyebabkan penjualan menurun hingga 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan yang kurang dari dua pekan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Onny Widjanarko, meninjau komoditas pangan di sejumlah pasar di Jakarta.

Bank Indonesia ingin memastikan harga-harga tetap terkendali menjelang Ramadan. Kendati ada kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan, tapi sifatnya tidak seterusnya.

"Sebetulnya (harga) saat bulan puasa itu seasonal (musiman) sifatnya. Jadi, hanya sementara (kenaikannya). Tapi, tetap harga-harga mesti dikendalikan dan dipantau," ujar Onny ditemui di Pasar Senen Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Selain Pasar Senen, Onny mengaku juga sudah berkunjung ke Pasar Sumur Batu. Dia memastikan, komoditas pangan seperti daging sapi, daging ayam, bawang merah, cabai rawit, beras dan minyak goreng adalah yang paling dibutuhkan selama Ramadan hingga hari raya agar tidak terjadi kelangkaan.

"Komoditas pangan yang paling dibutuhkan harus terus dipantau selama Ramadan, tapi tadi tadi kita lihat dan harga terlihat juga masih cukup stabil," jelas dia.


Jaga Suplai

Warga membeli telur pada agen telur di sebuah pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Onny pun meminta agar tim pemantau inflasi daerah (TPID) khususnya di Jakarta bisa waspada agar tidak ada lonjakan signifikan yang terjadi terhadap komodistas pangan selama bulan Ramadan.

"Jika pasokan cukup itu berarti ketersediaan untuk masyarakat tercukupi, sehingga harganya relatif stabil, jadi suplai harus dijaga agar transmisinya ke harga tidak terlalu signifikan," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya