Liputan6.com, Jakarta Setelah menggugat cerai suami di Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada 15 Maret 2022, Puput Sudrajat “bernyanyi” terkait masa lalu dan perilaku suaminya selama ini terhadap anak-anak.
Puput terang-terangan menyebut Doddy Sudrajat tipe laki-laki yang sulit mengendalikan emosi. Saat emosi meluap, kata-kata yang keluar dari mulutnya cenderung menyakiti orang sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Rupanya tabiat ayah Vanessa Angel ini berdampak buruk pada psikologis kedua putrinya, yakni Mayang dan Chika. Sebagai informasi, Chika adalah anak Puput dari pernikahan sebelumnya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gadaikan Batin Anak
“Aku nikah sama Daddy kan bawa anak juga, si Chika ini yang ikut aku. Dan dia mungkin ada ketidakcocokan yang harus ditahan. Aku tuh berasa begini: Aku kok kayaknya menggadaikan batin anakku banget ya?” kata Puput.
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Uya Kuya TV yang diunggah pada Rabu (23/3/2022), ia menyebut Chika dan Mayang sampai kena mental akibat ucapan kasar Doddy Sudrajat.
Advertisement
Batinnya Kena Banget
“Ada hal-hal yang membuat anakku tuh sakit batinnya. Ketika orang emosi, bukan hanya Daddy, mungkin aku (juga) tapi Daddy lebih tidak bisa mengontrol ketika sedang emosi dengan ucapan,” ia menyambung.
“Dan itu, buat anak aku, batinnya kena banget. Jadi ketika aku ajak curhat, aku memutuskan ini juga enggak langsung memutuskan. Aku bicara sama Chika, bicara sama Mayang. (Mereka bilang) ya sudahlah Ma, yang terbaik saja,” ujar Puput.
Menyelamatkan Batin Anak
Sekali dua kali terjadi, Puput masih bisa berpikir Doddy Sudrajat keceplosan atau suasana hatinya mungkin sedang berantakan. Saat kejadian ini berulang kali terjadi, stok kesabaran Puput menipis.
“Cuma aku di sini lebih… aku sebenarnya harus menyelamatkan batin banyak anak termasuk Mayang juga. Aduh, bagaimana ya? Makin dipaksakan makin berat banget,” Puput membeberkan.
Advertisement
Dan Terjadi Lagi...
Ia sepenuhnya sadar, saat emosi, orang biasanya lepas kontrol. Di sisi lain, seiring bertambahnya usia, tingkat kedewasaan orang mestinya makin matang. Emosi mestinya bisa dikendalikan dengan bijak.
“Dulu pernah terjadi dan kemarin pun ada lagi (terjadi lagi -red),” Puput memaparkan. “Dan itu aku sudah pikir, ini sudah fatal. Aku enggak boleh egois. Aku enggak bisa ngomong di sini (ucapan kasarnya seperti apa),” ia mengakhiri.