Ibaratkan Tikus Mati di Lumbung Padi, Ganjar Titip Pesan ke Mendag Soal Minyak Goreng

Ganjar Pranowo mengibaratkan kondisi pemerintah saat ini ditampar habis-habisan oleh persoalan minyak goreng.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Mar 2022, 10:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, (Foto : Humas Pemprov Jateng)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut resah soal harga minyak goreng. Ia pun mengibaratkan kondisi ini seperti Indonesia dalam keadaan tak berdaya.

Keresahannya ini ia sampaikan saat berdialog dengan dinas-dinas terkait beberapa waktu lalu. Yang disoroti, tentang langkah yang perlu diambil pemerintah pusat.

"Kalau berkenan pak izin, sampaikan kepada pak Menteri (perdagangan) atau ketika rapat dengan Menko (perekononian) ini usulan Gubernur Jawa Tengah," katanya mengawali, mengutip unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (24/3/2022).

Ia bahkan mengibaratkan kondisi pemerintah saat ini ditampar habis-habisan oleh persoalan minyak goreng.

"Ambil tindakan ekstrim pak, kita tak bisa lagi seperti ini karena muka pemerintah ditampar habis-habisan. Dimana kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi," paparnya.

Dia menyarankan, jika persoalannya mengenai harga minyak dunia, sudah sepatutnya Indonesia tak mengambil untung yang besar. Tujuannya, untuk menyediakan bagi masyarakat dan harganya terjangkau.

"Sudah berlarut-larut persoalan minyak goreng ini. Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin kementerian perdagangan bisa melakukan itu," paparnya.

 


Ikut Malu

Polsek Semarang Utara melaksanakan patroli pengecekan stok minyak goreng di pasar-pasar yang ada di wilayah Semarang Utara. Rabu (16/03/2022). (Foto: tribratanews.jateng.polri.go.id)

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyebut mengenai minyak goreng ini perlu diambil langkah khusus. Merespons berbagai temuan yang terkait pasokan dan harga minyak goreng.

"Kalau kita tidak melakukan itu mohon maaf pak, rasanya saya sebagai gubernur aja ikut malu gitu ya. Ini kondisinya," katanya.

Ia juga menyebutkan, yang disampaikannya ini merupakan suara masyarakat.

"Mohon maaf sekali lagi ini saya sampaikan karena mungkin suara saya itu mewakili banyak orang, mungkin, taoi saya tidak mau mengeklaim tapi itu yang terjadi," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya