Infrastruktur Jadi Kunci Peralihan ke Kendaraan Listrik di Indonesia

Peralihan pengguna kendaraan konvensional (bensin dan diesel) menuju elektrifikasi (baterai, hybrid, dan plug-in hybrid) masih terus berjalan di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 24 Mar 2022, 14:03 WIB
PLN menyiapkan kendaraan operasional berbasis listrik dan SPKLU sebagai showcase aksi pengurangan emisi karbon. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Peralihan pengguna kendaraan konvensional (bensin dan diesel) menuju elektrifikasi (baterai, hybrid, dan plug-in hybrid) masih terus berjalan di Indonesia. Bahkan, dari hasil studi BMW Group Asia, sebanyak 37 persen pengemudi di Tanah Air, melihat mobil listrik penuh atau sebagian, sebagai kendaraan yang ingin merek beli.

Namun, kunci keberhasilan peralihan adalah seberapa besar tingkat dukungan yang diperoleh pengemudi, baik dari merek kendaraan listrik maupun pemerintah dalam bentuk insentif keuangan.

Sebanyak 93 persen pengemudi menunjukkan bahwa pusat layanan purna jual sangat penting bagi mereka. Sementara itu, 27 persen mengidentifikasi masa garansi minimal 10 tahun pada baterai dan mobil listrik itu sendiri menjadi motivasi penting dalam keputusan membeli kendaraan listrik.

Faktor pendorong lainnya adalah tingkat ketersediaan infrastruktur yang dapat diakses. Sebanyak 26 persen pengemudi Indonesia menyebutkan akses ke stasiun pengisian daya yang dapat diakses secara luas sebagai motivasi penting untuk mempertimbangkan membeli mobil listrik. Namun, satu dari empat pengemudi masih percaya bahwa mengisi daya mobil listrik itu sulit.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kemampuan Mobil Listrik

Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia menjelaskan, kesadaran yang lebih luas mengenai kemampuan mobil listrik untuk mengisi daya secara cepat serta jangkauannya akan memainkan peran penting dalam membuat pengemudi Indonesia merasa nyaman untuk beralih ke kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan.

"Kebutuhan infrastruktur, seperti ketersediaan stasiun pengisian umum di lokasi strategis, juga sangat penting," tambah Ramesh.

"Sebagai produsen otomotif premium terdepan di Indonesia, kami berkomitmen untuk terus tingkatkan layanan brand BMW, hadirkan beragam inovasi dan fokus pada Sustainability. Hal inilah yang membedakan BMW dengan brand premium lainnya," pungkasnya.


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya