Perusahaan India Lebih Ingin Investasi ke Indonesia Dibanding Negara ASEAN Lain

Survei Standard Chartered dengan tema Borderless Business: India-ASEAN Corridor menyimpulkan bahwa perusahaan India sangat optimistis terhadap pertumbuhan bisnis di di kawasan ASEAN.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Mar 2022, 16:00 WIB
Seorang melihat gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Standard Chartered dengan tema Borderless Business: India-ASEAN Corridor menyimpulkan bahwa perusahaan India sangat optimistis terhadap pertumbuhan bisnis di di kawasan ASEAN. Semua perusahaan India yang disurvei berencana untuk meningkatkan produksi bisnis mereka di ASEAN.

Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered Andrew Chia menjelaskan, sebanyak 61 persen perusahaan India yang disurvei melihat bahwa Indonesia sebagai pasar teratas yang menawarkan peluang ekspansi terbaik bagi perusahaan mereka. Diikuti oleh Vietnam, Malaysia dan Singapura.

Sedangkan lima sektor yang memainkan peranan penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis di koridor India-ASEAN, yakni digital, farmasi, energi, otomotif, dan perdagangan.

"Indonesia merupakan pasar dengan potensi pertumbuhan terbesar di kedua sektor pertama, berkat adanya transformasi digital, meningkatnya pasar konsumen serta sejumlah kebijakan baru yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3/2022).

Terlepas dari peluang tersebut, survei ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan India melihat adanya berbagai risiko di wilayah ASEAN.

Tiga risiko teratas yang teridentifikasi adalah pandemi COVID-19 atau krisis kesehatan lainnya, pemulihan ekonomi yang lambat dan penurunan belanja konsumen, serta ketidakpastian geopolitik dan konflik perdagangan.

Selain itu, lebih dari 60 persen responden setuju bahwa menyesuaikan model bisnis mereka dengan praktik dan kondisi industri di ASEAN, memahami peraturan regional, metode pembayaran dan infrastruktur, serta membangun hubungan dengan pemasok dan mengadaptasi logistik rantai pasokan merupakan sejumlah tantangan yang paling besar selama 6 sampai 12 bulan ke depan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Paham Budaya Lokal

Anak-anak dengan latar gedung bertingkat menikmati minuman di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Andrew Chia melanjutkan, sebagai satu-satunya bank internasional yang hadir di 10 pasar ASEAN dan telah berada di kawasan ASEAN selama lebih dari 160 tahun, Standard Chartered memiliki pemahaman yang mendalam tentang nuansa lokal, praktik bisnis, dan lingkungan regulasi.

"Dengan demikian, hal tersebut menempatkan kami di posisi yang sangat ideal untuk membantu para klien kami dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan, baik bagi perusahaan-perusahan India yang ingin berkembang lebih jauh di negara-negara Asia Tenggara, ataupun perusahaan Indonesia yang ingin tumbuh di luar negeri," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya