Wagub Harap Syarat Booster untuk Mudik Bisa Tingkatkan Cakupan Vaksinasi di Jakarta

Ahmad Riza Patria berharap syarat vaksin booster saat perjalanan mudik pada libur Lebaran, dapat meningkat cakupan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2022, 16:15 WIB
Petugas medis menyuntikan vaksin booster kepada warga di Gerai Vaksinasi Presisi, Bundaran HI, Menteng, Jakarta, Minggu (20/3/2022). Kegiatan vaksin booster diinisasi Polsek Menteng bersama tiga pilar menggunakan jenis vaksin Astra Zeneca dengan kuota 100 dosis per hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap syarat vaksin booster saat perjalanan mudik pada libur Lebaran, dapat meningkat cakupan vaksinasi Covid-19 di Jakarta.

Dia pun menyambut positif keputusan pemerintah yang membolehkan perjalanan mudik. Sebab selama dua tahun, pemerintah membatasi perjalanan mudik akibat pandemi Covid-19.

"Saya kira protokol kesehatan tetap dijalankan, memakai masker, selain itu bisa mendorong percepatan booster," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Sementara itu, Riza belum memastikan ada tidaknya izin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Jakarta untuk melakukan perjalanan mudik.

"Semua diberi kesempatan tapi kita lihat lagi perkembangannya," kata Politikus Gerindra ini.

 


Alasan Booster

Sebelumnya, Pemerintah mengizinkan masyarakat melakukan mudik Lebaran Idulfitri 2022, namun dengan sejumlah persyaratan.

Pemudik harus sudah divaksinasi Covid-19 dua kali dan mendapat vaksinasi booster atau penguat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat yang tidak memenuhi persyaratan ini tetap dapat melakukan mudik. Namun mereka diwajibkan melakukan tes Covid-19.

"Kalau yang booster-nya lengkap tidak usah tes. Tapi kalau yang belum booster, kalau dia baru vaksinasinya 2 kali, harus tes antigen," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers, Rabu (23/3/2022).

Sementara itu, bagi pemudik yang baru menerima vaksin dosis pertama harus melakukan tes PCR Covid-19.

Budi menyampaikan, pemerintah ingin masyarakat dapat melakukan ibadah Ramadan dan merayakan Lebaran Idul Fitri dengan kehidupan mendekati normal.

Kendati begitu, kata dia, pemerintah juga tak ingin nantinya pelonggaran ini merugikan masyarakat lanjut usia (lansia) yang rentan terpapar Covid-19. Terlebih, lansia menjadi sasaran kunjungan anak serta cucunya saat lebaran.

"Jadi beliau (Presiden Jokowi) dengan sangat bijak, ya kita rayakan dengan baik. Tapi jangan sampai merugikan para orangtua yang dikunjungi anak-anak dan cucunya," ujarnya.

"Oleh karena itu, beliau (Presiden) menyarankan, kalau mau mudik itu sebaiknya di-booster supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti terkena," sambung Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya