Liputan6.com, Jakarta Moderna menyampaikan bahwa vaksin COVID-19 produksinya efektif dan aman untuk anak 6 bulan ke atas hingga enam tahun. Kabar ini, menjadi angin segar bagi banyak orangtua agar bisa melindungi putra-putrinya dari virus SARS-CoV-2.
Perusahaan farmasi dan bioteknologi ini mengumumkan kabar baik ini kemarin, Rabu, 23 Maret 2022. Dalam studi mereka, terbukti vaksin COVID-19 Moderna menghasilkan antibodi yang kuat pada anak enam bulan hingga enam tahun serupa dengan yang dihasilkan pada efek suntikan orang dewasa.
Advertisement
"Hasil dari studi perusahaan KidCOVE ini bakal diserahkan ke Food and Drug Administration untuk mendapatkan emergency use of authorization (EUA) pada anak usia muda dan memenuhi syarat divaksinasi," kata Moderna dalam pernyataan resmi mereka, seperti dikutip dari Time, Kamis (24/3/2022).
Studi tersebut melibatkan 7 ribu anak usia enam bulan hingga enam tahun. Sebagian dari mereka ada yang menerima dua dosis vaksin COVID-19 berbasis mRNA Moderna, lalu sisanya lagi dapat dua dosis plasebo.
Anak-anak yang divaksinasi dengan suntikan vaksin Moderna menghasilkan antibodi terhadap SARS-CoV-2 pada tingkat yang sama dengan yang dibuat orang dewasa setelah divaksinasi dengan dosis yang lebih tinggi. Ini kemungkinan mencerminkan sistem kekebalan anak-anak yang lebih aktif dan efisien.
Pada anak usia 6 bulan hingga dua tahun memiliki efikasi 43,7 persen mencegah COVID-19 bergejala. Sementara itu, pada mereka yang berusia 2-6 tahun sekitar 37,5 persen mencegah COVID-19 bergejala.
"Tak ada satu pun anak-anak dalam penelitian yang terinfeksi COVID-19 lalu mengalami penyakit parah, dirawat di rumah sakit atau meninggal," katanya.
Hasil studi ini menempatkan Moderna berada di depan Pfizer sebagai produsen vaksin yang mungkin bisa mendapatkan izin penggunaan darurat pada bayi dan anak-anak di bawah enam tahun.
Efek Samping pada Anak
Dalam rilis Moderna, perusahaan ini menyampaikan anak yang terlibat dalam studi ini efek samping dari suntikan vaksin COVID-19 terbagi dua yakni lokal dan sistemik.
Pada efek lokal bisa mengalami nyeri, bengkak, dan kemerahan. Lalu pada sistemik, ada anak yang mengalami gejala nyeri otot dan sendi, lelah, nyeri kepala, demam, mual atau muntah dan menggigil.
Tidak ada anak partisipan studi ini yang mengalami radang jantung, selaput jantung, MIS-C atau meninggal dunia usai divaksin Moderna.
Advertisement