Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan hilirisasi sumber daya alam (SDA) terwujud sebagai bagian dari salah satu kunci utama visi besar Indonesia Emas 2045. Apalagi, hilirisasi SDA ini sarat akan keuntungan bagi negara dan masyarakat seperti pembukaan lapangan kerja baru.
"Ini yang tentu kita mau pastikan daripada hilirisasi ini terjadi, sehingga pembukaan lapangan kerja tetap ada di Indonesia, bukan di negara lain,” ujar Erick Thohir.
Advertisement
Sebelumnya, Eks Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin 2019 ini telah membuka proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang diproyeksikan membuka 25 ribu lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dalam perjalannya, agenda hilirisasi ini juga diproyeksikan akan menambah lapangan pekerjaan hingga 3-4 kali lipat saat eksisting dan berproduksi.
Saat bersamaan, pemerintah juga telah menegaskan hilirisasi batu bara di Muara Enim ini akan mengedepankan pemberdayaan tenaga kerja dalam negeri. Baik ketika proses konstruksi dan produksi dengan perbandingan 95 persen tenaga kerja dalam negeri dan 5 persen luar negeri yang merupakan tenaga ahli.
Di sisi lain, dalam forum Economic Outlook 2022, Erick Thohir memaparkan empat kunci utama dalam mewujudkan visi besar Indonesia, yakni melakukan hilirisasi SDA, mengoptimalkan potensi ekonomi digital, memiliki sistem finansial yang kompetitif dan ramah untuk investor, serta peningkatan skill dan kualitas tenaga kerja dan pengusaha. Empat kunci tersebut menambah tebal keyakinan, perekonomian Indonesia akan terus tumbuh hingga 2045.
Erick Thohir pun menegaskan komitmennya untuk meniadakan ekspor bahan mentah SDA secara perlahan untuk meningkatkan harga jual.
Proses Pengerjaan di Indonesia
Dengan adanya hilirisasi tersebut, maka seluruh proses dan kegiatan akan dilakukan di Indonesia, dengan tidak menampik untuk menerima bantuan tenaga terampil dari asing.
"Kita melakukan yang namanya bagaimana Nikel harus diproses di Indonesia, dengan multinational partner,” tuturnya.
Terakhir, dalam pengembangan hilirisasi, Erick Thohir tidak ingin terjadi yang namanya dikotomi. Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini akan membuka kesempatan pada perusahaan terbesar dan terbaik dunia, agar kerja sama yang dilakukan bisa membantu bangsa Indonesia untuk terampil dan mandiri di masa mendatang.
"Tetapi kita juga tetap melibatkan ketika investasi dengan para pengusaha yang ada di Indonesia, yaitu pembangunan EV Battery bersama LG, salah satu pemain terbesar battery dunia. Kita juga tidak dikotomi hanya satu negara, kita juga melakukan kerjasama dengan CATL untuk membangun EV Battery ini,” tutup Erick Thohir.
Baca Juga
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Advertisement