Liputan6.com, Riyadh - Raja Faisal dari Arab Saudi meninggal tepat hari ini di tahun 1975 setelah serangan di Riyadh meskipun ada upaya dokter untuk menyelamatkannya.
Raja Faisal dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi masih hidup dan dokter sempat berupaya keras untuk menyelamatkannya.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman BBC, Jumat (24/3/2022), dokter juga sempat memberikannya transfusi darah tetapi mereka tidak dapat menyelamatkan Raja Faisal.
Raja Faisal terluka parah ketika keponakannya Pangeran Faisal Ibu Musaed diduga menembakkan tiga peluru ke arahnya dengan pistol dari jarak dekat selama audiensi kerajaan.
Menurut saksi mata, Pangeran Musaed sedang menunggu di ruang depan dan berbicara dengan delegasi Kuwait yang sedang menunggu untuk bertemu dengan raja.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pangeran Diamankan
Raja Faisal sempat membungkuk untuk mencium keponakannya tersebut, tetapi Pangeran Musaed dilaporkan mengeluarkan pistol dan menembaknya di bawah dagu dan kemudian melalui telinga.
Salah satu pengawal raja memukul pangeran dengan pedangnya, meskipun pedang itu masih tersarung.
Menteri Perminyakan Sheikh Yamani dilaporkan telah berteriak kepada penjaga untuk tidak membunuh sang pangeran.
Pangeran Faisal Ibu Musaed ditangkap segera setelah dia menyerang pamannya dan diinterogasi oleh polisi Saudi tentang pembunuhan itu.
Dokter dan psikiater telah mengkonfirmasi bahwa pangeran Faisal Ibu Musaed "tidak seimbang secara mental".
Baik sebelum dan sesudah pembunuhan Pangeran Musaed dilaporkan tetap tenang.
Sejak pembunuhan itu, Riyadh ditutup sepenuhnya selama tiga hari pada masa berkabung.
Raja Khalid, saudara laki-laki raja yang terbunuh, menggantikannya dengan persetujuan keluarga kerajaan Saudi.
Advertisement