Resik Lawon, Tradisi Bersihkan Kain Sepanjang 110 Meter di Banyuwangi

Tradisi ini dilakukan dengan cara membersihkan kain sepanjang 110,75 meter secara bernama-sama oleh keturunan leluhur warga setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2022, 08:00 WIB
Setiap dua pekan jelang Puasa warga Banyuwangi mempunyai tradisi yang disebut dengan Ritual Resik Lawon.

Liputan6.com, Banyuwangi - Salah satu tradisi menjelang ramadan di Kelurahan Mojopanggung, Kabupaten Banyuwangi yaitu tradisi Resik Lawon. Tradisi ini dilakukan dengan cara membersihkan kain sepanjang 110,75 meter secara bernama-sama oleh keturunan leluhur warga setempat.

Tradisi ini digelar di Petilasan Ki Wongso Karyo atau biasa dikenal dengan Buyut Cungking, Jumat (18/3/2022). Ritual Resik Lawon ini harus diikuti para keturunan dari abdi dalem Buyut Cungking.

Ritual yang sudah dilakukan selama ratusan itu bertujuan untuk membersihkan diri dan biasanya akan digelar mendekati bulan Ramadhan untuk membersihkan diri.

Biasanya masyarakat yang mengikuti ritual akan membersihkan kain dari debu dan kotoran. Kain putih itu merupakan penutup cungkup makam dan kelambu yang ada di sekitarnya.

Seluruh kain-kain tersebut dilipat untuk dicuci di Dam Krambatan, Banyu Gulung yang berada di Kelurahan Banjarsari. Setelah dimasukkan ke dalam besek, para keturunan abdi dalem memikul lawon yang diikat dengan tali dan kayu.

Begitu tiba di sungai, kain putih panjang itu langsung digelar dan dicuci bersama-sama.

Setelah lawon dicuci, warga kembali membawanya ke balai tajuk yang ada di lingkungan Cungking. Di sana, kain kembali dibilas dengan air bersih yang sudah ditaburi bunga tujuh rupa.

Semua prosesi ritual dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan menyiapkan makanan untuk disajikan kepada tamu-tamu yang datang ke Balai Tajuk.

Di tengah proses pembilasan, puluhan orang sudah berkumpul di sana untuk meminta air bersih bekas bilasan kain lawon.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya