Liputan6.com, Denpasar - Menjelang Ramadan ada istilah yang sering terdengar di telinga, yakni tarhib. Tarhib dapat diartikan menyambut Ramadan dengan segala kesiapan, keluasan, dan kelapangan jiwa raganya.
Menurut pendakwah Ustaz Adi Hidayat (UAH), tarhib Ramadan terbagi menjadi dua. Yakni tarhib sebelum Ramadan di bulan Syaban dan tarhib saat Ramadan tiba.
“(Tarhib) supaya saat menerima Ramadan hati kita lapang. Kita pun bisa lapang dalam menunaikan segala apapun yang diperintahkan di Ramadan itu,” kata UAH dikutip dari YouTube Kajian Rohani Islam, Kamis (24/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dalam menyambut Ramadan, Rasulullah SAW telah menuntun umatnya untuk meluaskan dan melapangkan hati dengan satu doa. Doa Ramadan ini juga terdapat dalam hadist At-Tirmidzi nomor 3.451. Berikut adalah doanya.
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahillahu ‘alaina bil yumni wal imani was salamati wal islam. Rabbi wa rabbukallah.
Artinya, “Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perbanyak Doanya
Menjelang Ramadan, UAH mengajak umat Islam untuk memperbanyak doa tersebut. Terus diulang-ulang hingga Ramadan tiba.
“Anda perbanyak membacanya. Mintakan kepada Allah. Mudah-mudahan dengan membaca itu Allah memberikan taufik kepada kita dan bisa tarhib kita,” kata UAH.
Advertisement