Liputan6.com, Jakarta - JD Logistics sedang mengumpulkan USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,80 triliun (asumsi kurs Rp 14.366 per dolar AS) dari USD 700 juta atau Rp 10,05 triliun penempatan saham dengan perusahaan induknya JD.Com ditambah USD 400 juta atau sekitar Rp 10,05 triliun peningkatan modal utama. Hal itu menurut pengajuan peraturan pada Kamis, (24/3/2022)
Melansir Channel News Asia, JD Logistics tersebut menjual saham baru dengan kisaran harga 20,30 dolar Hong Kong-21,15 dolar Hong Kong, berdasarkan dokumen yang dilihat Reuters, dikutip dari Channel News Asia, Kamis pekan ini. Sementara itu, JD.com menolak mengomentari kisaran harga.
Advertisement
Saham tersebut dijual dengan diskon 8 persen hingga 11,7 persen dari harga penutupan saham pada 23 dolar Hong Kong pada Kamis, berdasarkan term sheet.
JD.com akan memesan USD 700 juta saham baru di penempatan yang akan berada pada harga yang sama dengan peningkatan modal umum, menurut dokumen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO JD Logistics Bakal Terbesar di Hong Kong
Sebelumnya, anak usaha JD.Com, JD Logistics akan menjual 609,1 juta saham atau 10 persen dari total saham perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Harga saham IPO di kisaran 39,36 dolar Hong Kong-43,36 dolar Hong Kong, hal itu berdasarkan pengajuan IPO perseroan. JD Logistics mengincar dana USD 3,4 miliar atau sekitar Rp 48,60 triliun (asumsi kurs Rp 14.295 per dolar AS). Hal itu menunjukkan target dana IPO terbesar di Hong Kong pada 2021.
Adapun perseroan juga menyiapkan opsi penjatahan berlebih atau greenshoe dengan melepas 91 juta saham. Target dana sekitar USD 510 juta atau sekitar Rp 7,29 triliun. Demikian mengutip dari CNBC, Senin, 17 Mei 2021.
Dengan ukuran itu, IPO JD Logistics akan menjadi salah satu terbesar di Hong Kong pada 2021 setelah kuaishou Technology pada akhir Januari 2021 yang kumpulkan dana USD 5,4 miliar.
Perseroan mencatat pendapatan 22,4 miliar yuan atau USD 3,5 miliar pada kuartal I 2021, naik 64,1 persen dari periode sama pada 2020. Laba kotor untuk kuartal tersebut mencapai 230,7 juta yuan atau USD 35,8 juta, turun 72,7 persen dari waktu sama tahun lalu. Hal ini seiring pandemi COVID-19 dan ada penambahan 60.000 ribu pekerja.
Dalam prospektusnya, JD Logistics mengharapkan dampak tidak signifikan pada bisnisnya dari peraturan anti-monopoli bisnis platform internet yang lebih ketat dari pemerintah China. Perseroan menyatakan mengendalikan 2,7 persen dari pasar logistik rantai pasokan terintegrasi.
IPO JD Logistics diharapkan para analis menjadi barometer minat investor terhadap IPO seiring volatilitas di bursa saham global selama sepekan terakhir. Hal ini seiring kekhawatiran inflasi.
Kapitalisasi pasar JD Logistics tertinggi akan di kisaran USD 34 miliar. Pemegang saham perseroan yang dipimpin Vision Fund Softbank Group dan Temasek telah mengambil saham senilai USD 1,53 miliar atau 45 persen dari IPO. Harga IPO akan ditetapkan pada Jumat, 21 Mei 2021. Saham akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong pada 28 Mei.
JD Logististic mengatakan, 55 persen dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk meningkatkan jaringan logistik dalam 12-36 bulan ke depan. Sementara 20 persen akan digunakan untuk pengembangan teknologi.
JD.com memisahkan unit logistiknya menjadi entitas sendiri pada 2017 dan kemudian membuka layanan pengiriman dan pergudangan kepada perusahaan pihak ketiga. JD.com telah mencatatkan saham sekunder di Hong Kong pada Juni 2020 yang kumpulkan dana USD 3,87 miliar.
Advertisement