Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan BritishVolt di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, beberapa waktu lalu.
BritishVolt merupakan perusahaan Inggris yang memproduksi baterai kendaraan listrik rendah karbon. Sementara VKTR dibentuk sebagai spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di sektor industri komponen otomotif.
Advertisement
Bahlil menyampaikan, kunjungan kerjanya ke Inggris yakni menjalankan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka menindaklanjuti beberapa poin kesepakatan dengan Inggris, serta mengawal rencana atau minat investasi perusahaan Inggris.
Dia menekankan, kemitraan strategis antara VKTR dengan BritishVolt menjadi salah satu rencana investasi potensial asal Inggris yang akan dikawal. Itu karena sejalan dengan visi besar pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi, untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sumber daya alam.
“Harapan saya, apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik. Dalam hal ini kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi,” tegas Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022).
Anindya N Bakrie yang mewakili VKTR mengatakan, momentum ini jadi awal kerjasama antar kedua negara dalam rangka pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Untuk selanjutnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan bisa dipercepat.
“Dukungan penuh pemerintah mutlak diperlukan agar rencana investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan Indonesia siap menghadapi era elektrifikasi kendaraan di tahun-tahun mendatang,” ujar Anindya.
Harapan
CEO BritishVolt Orral Nadjari turut mengungkapkan harapannya ke depan dari kerjasama yang mulai dijalin ini.
“Saya ingin terlibat dan melihat langsung hasil dari kemitraan strategis kami ke depan. Inisiasi yang kami lakukan ini merupakan suatu upaya bersama dalam rangka transisi berkelanjutan menuju net-zero. Saya juga berharap Indonesia dapat memainkan peran pentingnya dalam percepatan transformasi energi global, salah satunya melalui kerja sama yang telah ditandatangani hari ini,” bebernya.
Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen penuh dalam menyukseskan percepatan transisi energi yaitu dengan mendorong investasi yang berkelanjutan dan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengundang investor dari berbagai negara.
Saat ini, investasi baterai listrik di Indonesia berasal dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan. Adapun rencana kerja sama investasi antara VKTR dengan BritishVolt ini merupakan yang pertama dari Eropa dalam konteks pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Sehingga investasi di sektor industri baterai listrik di Indonesia saat ini berada di jalur yang tepat.
Advertisement