Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Irwan menyatakan, kebijakan booster vaksin Covid-19 sebagai syarat mudik Lebaran Idul Fitri 2022 tidak tepat, dan lebih baik dibatalkan.
Irwan mengingatkan, saat ini penerima vaksin Covid-19 di Indonesia masih belum merata. Alih-alih vaksin booster, ia menyebut masih banyak masyarakat yang belum menerima vaksin dosis pertama.
Baca Juga
Advertisement
"Jika persyaratannya harus booster baru boleh mudik, lebih baik dibatalkan rencana itu. Vaksin pertama saja belum beres, masa rakyat diharuskan booster sebagai syarat perjalanan," kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).
Irwan menyebut, pemerintah terbukti tidak konsisten dalam mengeluarkan kebijakan, sebab aturan larangan mudik menurutnya selalu berubah.
"Konsistensi pemerintah sangat buruk. Itu yang membuat masyarakat tidak percaya pada kebijakan pemerintah. Bahkan saking seringnya inkonsisten, pemerintah sendiri suka ragu dengan kebijakannya sendiri," kata dia.
Syarat Vaksin 2 Kali Sudah Cukup Adil
Menurut Irwan, syarat dua kali vaksin Covid-19 untuk pemudik sudah cukup adil bagi semua.
"Termasuk aturan perjalanan udara, laut, dan darat yang ketat. Yang sudah dua kali vaksin tidak perlu swab, sedangkan yang baru satu kali vaksin tetap swab itu adil dan masuk akal bagi rakyat," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo memberi sayarat bagi masyarakat yang ingin mudik untuk melakukan booster vaksin Covid-19 terlebih dahulu
"Masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi.
Advertisement