Ancaman Siber di Tengah Transformasi Digital

Transformasi digital di Indonesia dihadapi dengan beberapa tantangan yang salah satunya adalah serangan siber,

oleh Iskandar diperbarui 25 Mar 2022, 14:00 WIB
Diskusi terkait keamanan siber dalam acara R17 Podcast Show. Dok: R17 Group

Liputan6.com, Jakarta - Tercatat ada 1,3 miliar serangan siber terjadi sepanjang Januari-November 2021 di Indonesia. Bahkan berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), 83 persen perusahaan di Tanah Air rentan diretas.

Transformasi digital di Indonesia tentu dihadapi dengan beberapa tantangan yang antara lain meliputi risiko perlindungan data pribadi, strategi bisnis, penyalahgunaan teknologi, serangan atau ancaman siber, serta pemalsuan data dan literasi digital.

Melihat itu semua, R17 Group, perusahaan yang berfokus pada keamanan siber dan mengembangkan bisnis pelanggan dengan melakukan transformasi digital, memberikan kontribusi untuk pertumbuhan dan keamanan siber di Indonesia lewat acara R17 Podcast Show.

"R17 Podcast Show merupakan wadah komunikasi dua arah untuk membahas isu-isu terkini mengenai perkembangan bisnis dan teknologi yang dituangkan dalam bentuk hybrid event," kata Deputy CEO R17 Group, Hengky Witarsa, dikutip Jumat (25/3/2022).

Di kesempatan sama, Deputi Bidang Operasi BSSN, Brigjen TNI Dominggus Pakel, mengatakan saat ini bukan lagi teknologi bergantung kepada manusia, tapi manusia tergantung kepada sistem atau teknologi. Oleh karena itu, perlu ada sebuah landasan agar tidak kebablasan.

"Walaupun perkembangan teknologi begitu cepat dan massive serta serangan siber bertubi-tubi, tapi ketika kita punya landasan yaitu Pancasila sebagai dasar negara yang mengikat dan mempersatukan kita, saya anggap ini clear," tegasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Penguatan Keamanan Siber

Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Dominggus menyampaikan negara hadir memberikan perlindungan dengan konsep strategi keamanan siber nasional untuk menjamin keamanan ruang siber, sistem dan informasi nasional, serta melindungi seluruh rakyat, tumpah darah, dan nilai-nilai kehidupan bangsa.

Selain itu juga untuk melindungi ekosistem perekonomian digital nasional demi tercapainya pertumbuhan dan inovasi.

"Membina kekuatan dan kemampuan keamanan siber Indonesia yang andal dan berdaya tangkal dan memajukan kepentingan nasional keamanan siber Indonesia dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab," paparnya.

 


Pencegahan Serangan Siber

Ilustrasi: Salah satu serangan siber yang kerap terjadi adalah DDoS. (Foto: Dewaweb)

Sementara Chief Of Technology Officer R17 Group, M Irfan Jambak, menjelaskan secara detail terkait pencegahan jika terjadi ancaman.

"Pertama adalah dari sosok individunya, di mana pelaku serangan tidak semua ingin menganggu tapi hanya ingin menunjukan bahwa dirinya expert," ungkapnya.

"Tapi jika sudah berhasil masuk, bahwa itu tidak aman. Tentu kita harus aware, bahwa sistem yang kita punya sangat rentan. Kita harus segera menutup celah tersebut,” ucap Irfan melanjutkan.

Sejauh ini, kata dia, sesuai data yang ada, serangan terhadap dunia digital sangat banyak yaitu sekitar miliaran serangan.

"R17 Group mencoba untuk membuat sistem keamanan digital, namun saat ini masih dalam tahap internal. Kami akan coba kembangkan, mungkin butuh 1-2 tahun untuk menjadi sebuah produk," tandasnya.

 


Infografis Beragam Model Kejahatan Siber

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya