Liputan6.com, Jakarta Indosat Ooredoo Hutchison dan PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, mengumumkan kerja sama untuk memperkenalkan solusi transportasi publik berbasis internet-of-things (IoT) di Indonesia.
Kerja sama ini diumumkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison,, setelah kedua pihak menandatangani Nota Kesepahaman pada Sabtu pekan lalu, seperti mengutip siaran persnya, Jumat (25/3/2022).
Advertisement
Kerja sama ini akan fokus pada dua proyek untuk menyambut KTT G20 di Bali, yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober tahun ini.
Yang pertama adalah Tram Mover yang bakal beroperasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kedua adalah bus listrik yang rencananya akan digunakan saat KTT G20 di Bali.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bayu Hanantasena mengatakan, mereka menyambut baik kemitraan dengan PT INKA, dalam mengembangkan solusi transportasi berbasis IoT di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tram Mover di TMII
"Melalui kemitraan ini, kami bertujuan menunjukkan kekuatan solusi IoT kami yang mampu beroperasi di teknologi 4G maupun 5G, khususnya bagaimana solusi tersebut dapat membuka peluang masa depan yang terhubung lebih baik," kata Bayu.
Bayu menambahkan, mereka percaya solusi tersebut akan membawa perubahan fundamental di sektor transportasi, dengan memungkinkan inovasi seperti autonomous vehicles, smart maintenance, serta sistem transportasi yang seamless dan terintegrasi.
Dalam proyek Tram Mover di TMII, kereta pintar akan beroperasi secara otomatis tanpa pengemudi dan dikendalikan melalui sistem Operation Control Center (OCC).
"Untuk membuat Tram Mover beroperasi secara cerdas, kami perlu berkolaborasi dengan para ahli, untuk itu kami mengundang Indosat untuk bekerja sama," kata Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju.
Advertisement
Teknologi di Bus Listrik
Sementara, untuk proyek bus listrik, solusi IoT Indosat Ooredoo Hutchison akan memungkinkan platform Mobility-as-a-Service (MaaS) mendeteksi jumlah penumpang di dalam bus, mengukur suhu tubuh, dan memantau kondisi pengemudi.
Teknologi ini juga akan memungkinkan tersedianya informasi yang hampir real-time tentang apa yang terjadi di dalam dan di sekitar bus listrik untuk pengalaman perjalanan yang lebih aman.
"Kamera di bus listrik nantinya akan dapat mendeteksi jumlah penumpang dan suhu tubuh mereka juga berkat teknologi 5G Indosat Ooredoo Hutchison," Agung melanjutkan.
Menurut Agung, mereka juga telah menjajaki kerja sama serupa dengan Thailand dan Singapura. Namun, keduanya hanya ingin menjual tanpa ingin berkolaborasi. Sehingga menurutnya, kerja sama dengan Indosat dianggap sebagai sebuah milestone baru.
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dengan jumlah penduduk yang besar dan penguasaan teknologi yang cukup fluent. Melalui kerjasama ini, kami berharap Indonesia bisa semakin maju dan mengimbangi negara lain," pungkas Bayu.
(Dio/Isk)
Infografis Presidensi G20 dari Tahun ke Tahun
Advertisement