Liputan6.com, Jakarta Petenis Naomi Osaka mengungkap pekan ini dirinya mulai menemui terapis untuk layanan psikologis. Itu terjadi setelah perempuan berusia 24 tahun ini jadi sasaran ejekan saat mengikuti BNP Paribas Open, Indian Wells, awal Maret 2022.
Dikutip dari People, Jumat (25/3/2022), Osaka mengatakan bahwa ia mencari terapis atas saran saudara perempuan dan pelatihnya setelah seorang penonton berteriak "Naomi, kamu payah," selama pertandingannya melawan Veronika Kudermetova di California. Pernyataan ini dikatakannya kepada wartawan selama konferensi pers Miami Open, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca Juga
Advertisement
"Sejujurnya karena saudara perempuan saya sangat memperhatikan saya," kata Osaka. "Sepertinya saya merasa telah mencoba banyak hal yang berbeda karena saya cenderung menginternalisasi hal-hal tertentu, dan saya juga ingin melakukan semuanya sendiri."
Ia melanjutkan, "Pikiran adalah hal yang sangat besar. Jika Anda bisa, meminta seorang profesional untuk membantu Anda 0,5 persen, itu saja sudah sepadan."
Selama insiden di Indian Wells, Osaka meneteskan air mata dan meminta pencemooh untuk dikeluarkan dari arena, menurut ESPN. Osaka kemudian kalah melawan Kudermetova dua set langsung 6-0, 6-4.
Outlet itu melaporkan bahwa Naomi Osaka meminta mikrofon untuk berbicara pada orang banyak dan agar penonton dipindahkan, tapi kedua permintaan itu ditolak. Osaka telah berbicara blak-blakan tentang kesehatan mental, setelah sebelumnya mengundurkan diri dari Prancis Terbuka 2021 karena kecemasan dan depresi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menguatkan Diri
Osaka kemudian mengundurkan diri dari Wimbledon tahun lalu untuk mengambil "waktu pribadi" sebelum berkompetisi di Olimpiade Musim Panas Tokyo. Kala itu, Naomi Osaka kalah di babak ketiga.
"Bagi saya, situasi di Indian Wells, saya telah memikirkannya kembali dan menyadari bahwa saya tidak pernah dicemooh. Saya pernah dicemooh, tetapi bukan hal yang diteriakkan secara langsung," katanya.
Osaka mengungkap, "Saya merasa seperti siap untuk itu sekarang. Saya menguatkan diri sebelum pertandingan untuk mengetahui itu bisa terjadi. Saya hanya perlu mengubah pola pikir saya."
Advertisement
Menjalani Terapi
Osaka mengatakan, terapi telah membantu memperkenalkannya pada strategi yang membantunya menghadapi interaksi dengan penonton. "Saya menyadari betapa membantunya itu (terapi)," katanya.
"Saya senang bahwa saya memiliki orang-orang di sekitar saya yang menyuruh saya pergi ke terapis," tambahnya.
Osaka mengungkapkan, "Tapi, ya, pada dasarnya saya hanya mengingat semua hal yang diminta (terapis), mengambil napas dalam-dalam dan mengatur ulang diri saya ketika perlu."
Curhat Naomi
Berlaga di Miami, Osaka mengatakan ia akan berusaha melupakan kejadian itu sebaik mungkin. "Sejujurnya, bagi saya, saya hanya tidak ingin ada yang mengganggu saya hari ini, apa pun yang terjadi," kata Osaka.
Ia menambahkan, "Pertandingan terakhir yang saya mainkan bukanlah kenangan terindah bagi saya. Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa kembali ke sini dan bersaing."
Advertisement