Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kementeriannya berupaya mengurangi ketergantungan pada alat kesehatan (alkes) impor.
Hal ini menanggapi teguran Presiden Jokowi mengenai masih adanya rumah sakit yang menggunakan alkes impor.
Advertisement
"Pasti kita akan mendorong agar menggunakan (alkes) dalam negeri pada setiap fasilitas kesehatan," katanya kepada merdeka.com, Jumat (25/3/2022).
Nadia menjelaskan, Kementerian Kesehatan sudah melakukan sejumlah program untuk mengurangi ketergantungan pada alkes impor. Di antaranya, mendorong produsen dalam negeri memproduksi alkes. Dalam pengembangan alkes, produsen juga diminta bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Nadia menambahkan, sebetulnya Kementerian Kesehetan cukup banyak menggunakan komponen dalam negeri.
Dari seluruh kementerian dan lembaga di Indonesia, Kementerian Kesehetan menduduki posisi ketiga, setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertahanan.
"Kemenkes urutan ketiga dalam penggunaan komponen dalam negeri di antara kementerian dan lembaga," ujarnya.
Teguran Jokowi untuk Menkes
Presiden Jokowi menegur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar tidak menggunakan alkes impor. Dia juga blak-blakan ada beberapa rumah sakit masih menggunakan alkes impor.
"Alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi, Tangerang ada, (malah) beli impor, mau diterus-teruskan," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), Kepala Daerah, dan Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3/2022).
Jokowi mengancam bakal membuka data rumah sakit (RS) yang masih membeli alat kesehatan impor. Padahal, menurutnya, Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri.
"Mau saya umumkan kalau saya jengkel, ini RS daerah impor, Kemenkes impor, tak baca nanti karena sekarang gampang banget detail saya lihat," ujar dia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement