Ambisi Turki Jadi Penengah Antara Rusia dan Ukraina

Awal bulan ini, Turki menjadi tuan rumah bagi menteri luar negeri Ukraina dan Rusia untuk pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak perang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Mar 2022, 19:10 WIB
Reaksi Natali Sevriukova di samping rumahnya menyusul serangan roket di kota Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. Tepat pada hari ini, Kamis, 24 Maret 2022, invasi Rusia ke Ukraina sudah terhitung genap satu bulan penuh. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Ankara - Turki menyerukan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Ukraina dan berjanji akan melanjutkan langkah "mediasi dan fasilitasi" antara Moskow dan Kiev, menjelang pertemuan puncak NATO di mana para pemimpin akan membahas invasi Rusia.

Setelah pertemuan hampir empat jam di Ankara yang dipimpin oleh Presiden Tayyip Erdogan pada Rabu (23/3), Dewan Keamanan Nasional Turki (MGK) mengatakan Turki akan terus memenuhi tanggung jawabnya untuk perdamaian regional.

"Tercatat bahwa upaya untuk menghentikan serangan dan mencapai gencatan senjata sesegera mungkin," kata MGK, demikian dikutip dari laman Middle East Online, Jumat (25/3/2022).

"Ada juga upaya untuk menyelesaikan masalah antara kedua negara dengan mempertimbangkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina secara berkelanjutan perlu ditingkatkan," tambah MGK dalam sebuah pernyataan.

Awal bulan ini, Turki menjadi tuan rumah bagi menteri luar negeri Ukraina dan Rusia untuk pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak perang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ingin Pertemukan Putin dan Zelensky

Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Turki juga ingin mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitra Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sementara menjalin hubungan dekat dengan Rusia dalam pertahanan, energi dan perdagangan, dan sangat bergantung pada turis Rusia, Ankara juga telah menjual drone ke Ukraina -- hal ini sempat membuat marah Moskow.

Ia juga menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi Krimea pada tahun 2014.


Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina

Infografis Syarat Putin Stop Serang Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya