Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berencana bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu untuk membahas wacana penundaan pemilu yang disampaikan politikus yang akrab disapa Cak Imin itu. Megawati dan PDIP sampai saat ini masih bersikap menolak penundaan pemilu.
Cak Imin merahasiakan kapan dirinya akan bertemu Megawati. Ia bilang, jika sudah ada tanda-tandanya akan disampaikan.
Advertisement
"Rahasia lah. Nanti klo sudah ada tanda-tanda nanti saya kasih tahu. Untuk sementara ya rahasia dulu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Cak Imin belum mau bicara sikap-sikap partai koalisi pemerintah terkait wacana penundaan pemilu. Dia bilang, sikap-sikap para ketua umum di koalisi pemerintah masih serba rahasia.
"Belum ada yang perlu disampaikan. Semuanya masih serba rahasia ya, serba tertutup. Nanti kalau ada yang baru, nanti disampaikan," katanya.
Mengenai wacana amandemen UUD 1945, Cak Imin akan terus komunikasi dengan partai politik untuk menggolkannya. "Pasti kita terus komunikasi degan partai-partai, pasti," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tunggu Dipanggil Megawati
Sebelumnya, Cak Imin menunggu dipanggil Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait isu penundaan pemilu. Megawati dan PDIP salah satu partai koalisi yang masih menolak penundaan pemilu usulan politikus yang akrab disapa Cak Imin ini. Sementara, PKB belum menarik usulan penundaan pemilu.
"Saya menunggu dipanggil Bu Mega dulu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).
Sampai hari ini, Cak Imin belum punya rencana bertemu dengan Megawati dalam waktu dekat ini.
"Belum ketemu Bu Mega," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.
Cak Imin juga menegaskan usulan penundaan pemilu merupakan usulnya semata. Ia membantah ada keterkaitan dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. "Tidak ada komunikasi (dengan Luhut). Ide saya, pure dari saya," katanya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement