Liputan6.com, Jakarta - CEO BlackRock, Larry Fink mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah membalikan tatanan dunia yang telah ada sejak akhir perang dingin.
"Invasi Rusia ke Ukraina telah mengakhiri globalisasi yang telah kita alami selama tiga dekade terakhir,” kata Fink dalam surat pada 2022 kepada pemegang saham, dikutip dari CNBC, ditulis Jumat (25/3/2022).
"Ini telah membuat banyak komunitas dan orang merasa terisolasi dan mencari ke dalam. Saya percaya ini telah memperburuk polarisasi dan perilaku ekstremis yang kita lihat di masyarakat saat ini,” ia menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Surat Fink datang sebulan setelah invasi Rusia ke Ukraina dengan pasukan Moskow membombardir kota-kota di seluruh negeri dan membunuh warga sipil yang tidak dapat melarikan diri. AS dan sekutunya telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan memberikan bantuan militer ke Ukraina.
Semantara itu, perusahaan dari Fink mengawasi lebih dari USD 10 triliun, mengatakan negara-negara dan pemerintah telah bersatu dan meluncurkan perang ekonomi melawan Rusia. Dia mengatakan BlackRock juga telah mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan pembelian sekuritas Rusia dalam portofolio aktif atau indeksnya.
"Selama beberapa minggu terakhir, saya telah berbicara dengan banyak pemangku kepentingan, termasuk klien dan karyawan kami, yang semuanya ingin memahami apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran modal ke Rusia,” ujar Fink.
Kembali pada awal 1990-an ketika dunia muncul dari perang dingin, Rusia disambut ke dalam sistem keuangan global dan diberi akses ke pasar modal global, hal itu ditulis oleh Fink. Perluasan globalisasi mempercepat perdagangan internasional, menumbuhkan pasar modal global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BlackRock Tetap Memantau Dampak Invasi Rusia ke Ukraina
Tak hanya itu, Pink juga menjelaskan saat itu, 34 tahun yang lalu, ketika BlackRock didirikan dan perusahaan mendapat manfaat besar dari kebangkitan globalisasi dan pertumbuhan pasar modal, yang mendorong kebutuhan akan manajemen aset berbasis teknologi.
"Saya tetap percaya jangka panjang pada manfaat globalisasi dan kekuatan pasar modal global. Akses ke modal global memungkinkan perusahaan untuk mendanai pertumbuhan, negara untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, dan lebih banyak orang untuk mengalami kesejahteraan finansial," ungkap Fink.
Ia mengatakan, BlackRock berkomitmen untuk memantau dampak langsung dan tidak langsung dari krisis, dan bertujuan untuk memahami bagaimana menavigasi lingkungan investasi baru ini.
"Uang yang kami kelola adalah milik klien kami. Dan untuk melayani mereka, kami bekerja untuk memahami bagaimana perubahan di seluruh dunia akan berdampak pada hasil investasi mereka,” ucap Fink.
Advertisement