Maybank Indonesia Tebar Dividen Rp 493,49 Miliar

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) tebar dividen 30 persen dari laba bersih 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Mar 2022, 23:08 WIB
RUPST dan Paparan Publik Tahunan PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Jumat (25/3/2022) (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) membagikan dividen sebesar Rp 493,49 miliar atau 30 persen kepada pemegang saham dari laba bersih 2021 sebesar Rp 1,6 triliun.

"Untuk dividen di 2021 kami membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba yang dihasilkan naik dibanding 2020, yaitu 20 persen,” ungkap Direktur Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason dalam RUPTS dan paparan publik Maybank Indonesia, Jumat (25/3/2022).

Dia menambahkan, dividen tersebut akan dibagikan Rp 6,47 per saham. Sedangkan, sisa laba sebesar Rp 1,15 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. "Dan juga dividen dalam Rp 6, 47 per saham,” tutur dia.

Maybank Indonesia membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1,64 triliun, naik 29,9 persen dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.   

Berdasarkan keterangan resminya, RUPST Maybank Indonesia di antaranya menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan konslidasi untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Untuk realisasi kinerja 2021, Maybank Indonesia mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Desember 2021, dari 4,0 persen (gross) dan 2,5 persen (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8 persen. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rasio Keuangan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0 persen pada Desember 2021 dari 21,5 persen di tahun sebelumnya, didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

Bahkan, posisi likuiditas perseroan tetap kuat dengan rasio kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) tercatat pada level 76,3 persen. 

Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), tercatat sebesar 183,2 persen pada Desember 2021, dan berada di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.

Selanjutnya, posisi permodalan Perseroan tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9 persen pada Desember 2021, dibandingkan 24,3 persen pada tahun sebelumnya. 

Total modal perseroan tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.

Selain itu, total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8 persen secara kuartalan. Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp114,90 triliun. Sedangkan, untuk total aset turun 2,6 persen year-on-year menjadi Rp168,76 triliun pada akhir Desember 2021.

 


Pelunasan Obligasi

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria sebut Maybank siap melunasi obligasi jatuh tempo pada 2022 dengan dana internal.

"Sekali lagi dalam kaitan likuiditas itu selain kaitannya dengan aset kredit juga terkait kecukupan internal dan terkait pelunasan obligasi. Itu tentunya akan kami gunakan dana internal sendiri untuk melunasinya,” ucap Taswin.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Maret 2022, saham BNII stagnan Rp 300 per saham. Saham BNII berada di level tertinggi Rp 302 dan terendah Rp 298 per saham. Total frekuensi perdagangan 296 kali dengan volume perdagangan 15.751. Nilai transaksi Rp 471,6 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya