Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menaikkan harga jual produk sekitar 6-8 persen mulai pertengahan Maret 2022. Hal ini dilakukan seiring kenaikan biaya energi.
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya menuturkan, kenaikan biaya energi mulai dari harga batu bara hingga solar industri bebani pabrikan semen. Dengan demikian, sebagian beban biaya energi tersebut juga ditanggung kepada konsumen. Christian mengatakan, jika harga jual produk tidak dinaikkan akan membuat industri semen tidak sehat. Perseroan pun sebagai pemain utama menaikkan harga jual produk pertengahan Maret 2022.
"(Kenaikan-red) harga bervariasi. Harga jual dinaikkan 6-8 persen. Kenaikan harga jual ini baik untuk semen kantong dan curah. Kenapa naik?karena biaya energi kita sudah naik,” kata dia saat paparan publik Indocement Tunggal Prakarsa, ditulis Sabtu (26/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, kenaikan harga jual 6-8 persen itu belum cukup untuk hadapi kenaikan biaya energi. Namun, Christian menuturkan, saat ini kondisi oversupply cukup sulit sehingga kenaikan harga jual 6-8 persen dapat diterima.
"Berkaitan dengan (batu bara) domestic market obligation (DMO) menanti, karena kenaikan 6-8 persen belum cukup,” ujar dia.
Selain itu, perseroan juga meningkatkan pemakaian alternatif bahan bakar seiring kenaikan harga energi. Christian menuturkan, pihaknya meningkatkan pemakaian bahan bakar alternatif dari 9,3 persen pada 2020 menjadi 12,2 persen pada 2022.
"Pada 2022 menaikkan 3-4 persen, hal ini tentu membuat kita bisa memitigasi kenaikan harga batu bara dampak terhadap biaya energi, mengendalikan biaya lebih baik,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham INTP
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Maret 2022, saham INTP stagnan di posisi Rp 10.975 per saham. Saham INTP dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp 10.925 per saham.
Saham INTP berada di level tertinggi Rp 10.975 dan terendah Rp 10.625 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.511 kali dengan volume perdagangan 32.426. Nilai transaksi Rp 34,8 miliar.
Advertisement