Kim Jong-un Dilaporkan Hadir Saat Uji Coba Rudal Monster Antarbenua ICMB

Rudal Hwasong-17 pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 di sebuah parade di mana ukurannya yang sangat besar bahkan mengejutkan para analis berpengalaman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Mar 2022, 12:52 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Tempat Peluncuran Satelit Sohae di Tongchang-ri, Korea Utara (11/3/2022). Kim Jong Un memerintahkan para pejabatnya untuk memperluas fasilitas peluncuran satelit untuk menembak. (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Pyongyang - Pempimpin Korea Utara Kim Jong-un diberitakan hadir secara langsung dalam peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) atau yang dijuluki sebagai rudal monster pada Kamis (26/3/2022).

Hwasong-17 pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 di sebuah parade di mana ukurannya yang sangat besar bahkan mengejutkan para analis berpengalaman.

Peluncuran Kamis kemarin menandai pertama kalinya negara itu menguji ICBM sejak 2017, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (26/3/2022).

ICBM adalah rudal jarak jauh, yang mampu mencapai AS. Korea Utara dilarang mengujinya dan telah diberi sanksi berat karena melakukannya sebelumnya.

Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace menyebut peluncuran itu sebagai "tonggak penting" bagi persenjataan nuklir Korea Utara.

"Info soal tes ini telah lama dikirim melalui telegram dan melanjutkan upaya Korea Utara untuk meningkatkan penangkal nuklirnya," katanya kepada BBC.

Peluncuran rudal Kamis kemarin dilacak oleh militer di Jepang dan Korea Selatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jatuh di Laut Jepang

Orang-orang menonton program berita TV yang menampilkan file gambar peluncuran rudal Korea Utara di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Selasa (11/1/2022). Kepala Staf Gabungan Korsel mengonfirmasi peluncuran proyektil tak dikenal, namun belum memberikan penjelasan lebih lanjut. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Pejabat Jepang mengatakan, itu terbang ke ketinggian 6.000 km (3.728 mil) dan jatuh di perairan Jepang setelah terbang selama lebih dari satu jam.

Ketinggiannya melampaui rudal sebelumnya - Hwasong-15 - yang mencapai ketinggian 4.500 km (2.800 mil) dalam serangkaian tes yang dilakukan oleh Korea Utara pada tahun 2017.

Para ahli memperkirakan Hwasong-15, jika ditembakkan pada lintasan standar, bisa menempuh jarak lebih dari 13.000 km (8.080 mil), menempatkan bagian mana pun dari benua Amerika Serikat dalam jangkauan.

Rudal baru akan dapat melakukan perjalanan lebih tinggi dan lebih jauh dari ini.


Infografis Rudal Korea Utara Ancam Jepang

Infografis Rudal Korea Utara Ancam Jepang

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya