OJK Target Dirikan 100 Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren pada 2022

OJK sudah menerima banyak permohonan pembentukan bank wakaf mikro dari pondok pesantren.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Mar 2022, 17:24 WIB
Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK Ahmad Buchori dalam media gathering OJK di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (26/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) target mendirikan 100 bank wakaf mikro (BWM) pada 2022. Pendirian bank wakaf mikro ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan melalui pengembangan dan penyediaan akses permodalan sektor UMKM, dan meningkatkan potensi besar pondok pesantren dalam fungsinya memberdayakan masyarakat.

Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK Ahmad Buchori mengatakan, pihak otoritas bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sebenarnya target pembentukan 1.000 BWM hingga 2024.

"Tetapi tentunya ini belum diputuskan lebih lanjut. Dari sisi kita memang paling enggak sih berharapnya ada 100 BWM di tahun ini," kata Buchori dalam media gathering OJK di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (26/3/2022).

Namun, ia menambahkan, itu kembali lagi tergantung dari donasi yang diberikan. Menurut perhitungannya, anggaran pembentukan satu BWM sekitar Rp 8 miliar. Sehingga dibutuhkan Rp 8 triliun untuk mendirikan 1.000 BWM.

"OJK terus menerus mengajak. Makanya nanti pas abis Lebaran, pak Presiden akan mengundang BWM untuk silaturahmi lebih dalam. Juga akan mengajak calon-calon donatur untuk bisa merealisasikan target dari BWM tadi," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Terima Banyak Permohonan

Bank wakaf mikro (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Buchori melanjutkan, OJK sudah menerima banyak permohonan pembentukan BWM dari pondok pesantren. Tapi pihak otoritas harus melihat lebih jauh lagi soal kesiapan dari masing-masing pesantren.

"Paling tidak saat itu punya semangat untuk bisa melakukan kegiatan BWM. Karena kalau pesantrennya enggak terlalu punya semangat memang perkembangan BWM itu tidak akan sebesar yang punya semangat," tuturnya.

Menurut dia, dari sebanyak 62 pondok pesantren yang kini memiliki BWM, tidak semuanya punya semangat tinggi. Padahal, itu jadi modal besar untuk membantu penyaluran akses keuangan pada nasabah UMKM.

"Tapi kembali lagi kondisi pandemi, tentu itu sangat berpengaruh terhadap usaha nasabah. Memang agak sedikit menurun, tapi Insya Allah sekarang sudah semakin membaik. Mudah-mudahan jumlah nasabah juga semakin banyak," pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya