Desa di Bantul Jadi Surganya Kolektor Keris

Bagi para kolektor keris, keberadaan Banyusumurup tentu sudah tak asing lagi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 27 Mar 2022, 04:00 WIB
keris ilustrasi

Liputan6.com, Yogyakarta - Bagi para kolektor keris, keberadaan Banyusumurup tentu sudah tak asing lagi. Desa Banyusumurup terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Dikutip dari berbagai sumber, Desa Banyusumurup mempunyai arti dari kata “banyu” dan “sumurup”. Banyu artinya air, dan sumurup artinya hidup atau kehidupan.

Pada zaman dahulu masyarakat di desa ini bermata pencaharian sebagai petani. Namun, tanah di sana kering, kurang cocok untuk pertanian.

Hingga pada suatu hari, seorang empu bernama Empu Supo yang datang ke desa ini. Ia menancapkan keris miliknya ke tanah.

Kemudian, ia mencabut keris miliknya dari tanah. Seketika air keluar dari dalam tanah.

Sejak saat itu Desa Banyusumurup dikenal sebagai tempat tinggal para empu, dan menjadi sentra kerajinan keris. Keberadaan desa ini sebagai sentra pembuatan keris ternama merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Majapahit.

Para empu keris di Desa Banyusumurup telah menggeluti kerajinan keris sejak tiga abad silam. Keris-keris dari desa di Bantul ini dipercaya bukan hanya kerajinan biasa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Ilmu Khusus

Para pembuat keris di desa ini harus memiliki ilmu khusus yang diwariskan secara turun-temurun dari para pembuat keris era Kerajaan Majapahit.

Tangan dingin Eyang Sosro Menggolo disebut-sebut sebagai pembuat keris pertama di Banyusumurup. Sementara, ayah Eyang Sosro Menggolo bernama Eyang Mangu adalah orang yang ahli membuat warangka atau sarung keris.

Kini keris yang dibuat di Desa Banyusumurup ada dua jenis, yakni jenis keris pusaka. Jenis kedua yaitu keris aksesoris.

Keris pusaka khusus dibuat bagi orang-orang yang ingin menjadikannya sebagai pusakanya. Konon, pengrajin yang membuat keris pusaka biasanya harus puasa terlebih dahulu sebelum membuatnya.

Sejak tahun 1950-an, keterampilan membuat keris dan aksesorinya tidak hanya diperoleh secara murni melalui garis keturunan. Warga sekitar pun bisa menjadi perajin keris, terutama keris yang dipesan untuk hiasan rumah dan pengantin.

 


Pamor Keris

Keberadaan keris tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan tradisi yang sudah melekat. Bagi para penggemar keris, motif pamor pada keris dan warangkanya yang beragam bisa sangat menarik untuk dikoleksi.

Sebab, keris dengan motif tertentu memiliki filosofi yang menarik untuk dikulik secara mendalam.

Keberadaan Desa Banyusumurup menjadi wisata kerajinan keris kini menjadi sarana edukasi mengenai keris.

Banyak hal yang bisa wisatawan nikmati saat mengunjungi desa wisata Banyusumurup. Wisatawan dapat menikmati wisata alam, wisata budaya, dan juga wisata kuliner yang banyak tersaji di desa ini.

(Tifani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya