Kick Off Rendang Goes to Europe, Mendunianya Kuliner Nusantara

Launching 'Rendang Goes to Europe' yang dihadiri Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta bersama pemilik Bella Ltd, Dimitri Ventilous.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2022, 20:09 WIB
Launching 'Rendang Goes to Europe' yang dihadiri Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta bersama pemilik Bella Ltd, Dimitri Ventilous (Dok. Kemenparekraf / Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Siapa yang tak tahu dengan rendang, kuliner khas Sumatera Barat (Sumbar) ini diracik dengan rempah-rempah nusantara yang membuat olahan daging sapi kian legit.

Tak hanya disukai masyarakat Indonesia, rendang juga masuk dalam 50 makanan terenak di dunia di tahun 2021 lalu. Bahkan, rendang berada di urutan 11 dari puluhan makanan dari berbagai negara.

Mendunianya kuliner Nusantara tersebut, selaras dengan program ‘Indonesia Spice Up the World’. Dalam program tersebut, akan dilakukan pengembangan pasar rendang, melalui Bulgaria sebagai penghubung perdagangan internasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno mendukung penuh program tersebut, sebagai langkah tepat untuk membuat kuliner Nusantara mendunia.

Sandi pun mengundang Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta bersama pemilik Bella Ltd, Dimitri Ventilous berkunjung ke tanah air, untuk bertemu dengan para stakeholder dan mitra kerja.

Pertemuan tersebut sekaligus meramaikan launchingRendang Goes to Europe’, di Conrad Bali, pada hari Kamis (26/3/2022) lalu.

Puncak kunjungan ke Indonesia tersebut ditandai dengan ‘Kick-off Rendang Goes to Europ’e’, dengan menggunakan logo Wonderful Indonesia, dalam kemasan end product rendang yang akan diproduksi di Bulgaria.

Menteri Parekraf Sandiaga Uno menyambut baik ‘Kick Off Rendang Goes to Europe’, sebagai pilot project mendunianya kuliner nusantara. Yang juga diinisiasi oleh Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta.

“Saya mengapresiasi langkah Iwan Bogananta, sebagai wujud konkret aksi ‘gercep’ yang selama ini terus digaungkannya,” ucapnya, Sabtu (26/3/2022).

Menteri Sandi menekankan motto ‘gercep’, ‘geber’, dan ‘gaspol’ untuk membangkitkan industri pariwisata dari keterpurukan. Karena selama ini, lanjut Sandi, pariwisata menjadi sektor paling terdampak sejak mewabahnya pandemi COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Logo Wonderful Indonesia

Launching 'Rendang Goes to Europe' yang dihadiri Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta bersama pemilik Bella Ltd, Dimitri Ventilous (Dok. Kemenparekraf / Liputan6.com)

Gercep sendiri adalah bergerak cepat dan Geber artinya, bergerak bersama-sama memanfaatkan semua potensi, untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata. Lalu ‘gaspol’ yakni menggarap semua potensi lapangan pekerjaan yang ada.

“Apa yang dilakukan Dubes Iwan merupakan aksi ‘gercep’, untuk menangkap dan memanfaatkan potensi luar biasa dalam pengembangan program ‘Indonesia Spice Up the World’,” katanya.

Menparekraf melanjutkan, penggunaan logo ‘Wonderful Indonesia’ dalam kampanye ‘Rendang Goes to Europe’, merupakan bagian dari program Friends of Wonderful Indonesia (FoWI), untuk mempromosikan Indonesia melalui jalur pariwasata.

“Semoga ke depan tidak hanya rendang, tapi juga kuliner produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia lainnya, dapat dikenal dunia dan dinikmati seluruh diaspora Indonesia yang ada di belahan dunia,” ujarnya.


Timur Tengah dan Afrika

Launching 'Rendang Goes to Europe' yang dihadiri Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Dubes RI untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania, Iwan Bogananta bersama pemilik Bella Ltd, Dimitri Ventilous (Dok. Kemenparekraf / Liputan6.com)

Dalam pertemuan tersebut Dimitri Ventilous berharap penuh atas dukungan dari seluruh stakeholder di Indonesia. Menurutnya makanan Indonesia memiliki varian dan cita rasa khas.

“Tak hanya rendang, ke depannya seluruh makanan khas Indonesia akan kami garap. Pasar kami tidak hanya di Eropa, namun akan kami lebarkan sampai ke Timur Tengah dan Afrika,” ujar Dimitri.

Sementara itu, selaku mitra partner Bella, William Wongso menuturkan, proses pembuatan rempah di Indonesia akan menggandeng UMKM yang bergerak dalam produksi bumbu rendang.

“Bahkan, Wali Kota Payakumbuh Sumbar, siap mengalokasikan pengusaha UMKM di sana untuk membantu proses produksi bumbu dengan quality control. Yang nantinya akan kita patok dengan standar cukup tinggi,” ungkapnya. Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta mengatakan, pasar produk Indonesia sangat terbuka di Eropa.


Merendangi Eropa

ilustrasi rendang ampela ati/copyright Shutterstock

Dia meyakinkan, rendang yang dijadikan sebagai pilot project tersebut, akan membuka pintu pasar produk Indonesia melalui Bulgaria ke pasar dunia.

“Mengusung semangat ‘Rendang Goes Global’, nilai tambah akan kembali untuk bangsa dan masyarakat Indonesia. Dari rakyat untuk rakyat, kembali kepada rakyat Indonesia, merangkul UMKM memajukan bangsa,” katanya.

Dubes Iwan menyampaikan rasa salut dan hormat kepada Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, serta seluruh jajaran pemerintahan yang sangat mendukung program ‘Indonesia Spice Up the World: Chapter Bulgaria’.

“Teringat kami akan arahan Menparekraf, untuk ‘Gercep, Gerak Cepat’ memanfaatkan peluang, karena peluang tidak akan datang dua kali. Melalui Indonesia Spice up the World: Chapter Bulgaria, maka KBRI Sofia, siap ‘Merendangi Eropa’, mendukung program Presiden Jokowi,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya