Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bratislava mendukung penuh upaya mitigasi bencana alam. Salah satunya dengan memfasilitasi kerja sama bidang meteorologi antara Indonesia dan Slowakia
KBRI Bratislava dukung upaya mitigasi bencana alam dengan memfasilitasi kerja sama bidang meteorologi antara RI dan Slowakia.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), dalam bidang meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Slovak Hydrometeorological Institute (SHMU).
Baca Juga
Advertisement
MoU tersebut dilakukan secara sirkuler, karena berbagai pengaturan anti pandemi COVID-19 yang masih berlaku, hingga beberapa saat yang lalu.
Pada hari Kamis (24/3/2022) lalu, KBRI Bratislava menggelar acara seremonial pertukaran dokumen di Bratislava, Slowakia yang dilakukan secara hybrid.
Kegiatan tersebut dihadiri baik secara langsung maupun secara daring oleh Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati dan direksinya, Direktur Jenderal SHMU Martin Benko, pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pejabat Kedutaan Besar Slowakia beberapa pelaku bisnis dari kedua negara.
“MoU ini merupakan batu loncatan bagi penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan Slowakia, khususnya dalam upaya kolaborasi bersama di bidang meteorologi di masa yang akan datang,” ungkap Duta Besar RI untuk Republik Slowakia Pribadi Sutiono, Sabtu (26/3/2022).
Pada sambutannya, Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, hampir 95 persen bencana alam di Indonesia, berkaitan dengan hidrometeorologi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
WMO 2022
“Upaya peningkatan kapasitas lembaga, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur, penting untuk dilakukan, terutama di masa yang sarat akan ketidakpastian akibat faktor perubahan iklim,” katanya.
Prof Dwikorita menambahkan, MoU tersebut akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas BMKG dan SHMU. Terutama dalam mengelola sistem informasi dan peringatan iklim dan meteorologi yang lebih andal dan akurat, bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Direktur Jenderal SHMU Matrin Benko menuturkan, sesuai tema yang diusung WMO 2022, sistem peringatan dini merupakan kunci sukses pada upaya mitigasi bencana alam.
Advertisement
Kerja Sama Ilmiah
“Setiap lembaga meteorologi harus terus berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan, untuk menjawab berbagai tantangan perubahan iklim. Salah satunya melalui kerja sama ilmiah, dengan lembaga meteorologi lain,” katanya.
Ke depannya, Dubes Pribadi Sutiono berharap dokumen tersebut, dapat menjadi payung hukum bagi kerja sama antar lembaga. Serta pelaku usaha di bidang meteorologi dari kedua negara.
Dia juga mengundang para pelaku usaha kedua negara, untuk memanfaatkan momentum tersebut bagi perluasan berbagai kerja sama di bidang meteorologi. Khususnya dalam pembangunan infrastruktur kedua negara.