Liputan6.com, Jakarta - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk produsen susu Cimory mencatat kinerja keuangan positif yang ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (26/3/2022), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 790 miliar pada 2021. Laba bersih tersebut tumbuh 346 persen dari periode 2020 sebesar Rp 177 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang dari kenaikan penjualan 120 persen menjadi Rp 4,09 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,86 triliun. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan itu ditopang oleh kenaikan kontribusi penjualan dari segmen dairy dan consumer foods.
Segmen dairy mencatat pertumbuhan penjualan 120 persen menajdi Rp 2,65 triliun. Sedangkan segmen consumer goods membukukan pertumbuhan penjualan 119 persen menjadi Rp 1,44 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Beban pokok penjualan naik dari Rp 1,01 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,12 triliun pada 2021. Dengan demikian, laba bruto tumbuh 159,56 persen menjadi Rp 1,97 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 760,14 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan pemasaran dari Rp 460,29 miliar pada 2020 menjadi Rp 885,65 miliar pada 2021. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 78,94 miliar pada 2021.
Perseroan mencatat laba usaha Rp 1 triliun pada 2021 atau naik 326,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 235,97 miliar. Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 99,59 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,24.
"Cimory mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih yang luar biasa pada 2021, yang merupakan hasil dari fokus kami pada inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori makanan berbasis protein,” kata Direktur Utama grup Cimory Farell Sutantio.
Ia menambahkan, pada 2022, pihaknya akan berupaya meluncurkan produk makanan yang inovatif, ekspansi saluran distribusi serta investasi di cold chain logistik.
"Kami percaya pasar di Indonesia untuk produk-produk makanan yang inovatif, berkualitas tinggi, dan bernutrisi akan berkembang pesat ke depannya,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aset Perseroan
Sementara itu, total aset perseroan tercatat naik 416 persen menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun. Rincian aset itu antara lain aset lancar menjadi Rp 4,83 triliun dan aset non lancar menjadi Rp 771 miliar.
Total liabilitas pada 2021 menjadi Rp 907 miliar. Liabilitas itu terdiri dari liabilitas jangka pendek mencapai Rp 845 miliar dan jangka panjang menjadi Rp 62 miliar. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 4,69 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 734 miliar.
Dari arus kas, perseroan meningkatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus pada 2021 menjadi Rp 726 miliar dari Rp 199 miliar pada 2020.
Peningkatan signifikan pada akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan penerimaan kas dari pelanggan yang meningkat 119 persen menjadi Rp 3,78 triliun pada 2021 naik dari Rp 1,72 triliun pada tahun sebelumnya.
Dengan tingkat posisi kas dan setara kas Rp 3,66 triliun pada 2021, perseroan menyatakan memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.
"Kami sangat senang dengan kinerja kami mengingat situasi yang telah kami hadapi dalam enam bulan terakhir terutama terkait COVID-19,” ujar Chief Financial Officer Cimory, Bharat Joshi.
Advertisement
Gerak Saham CMRY
Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Maret 2022, saham CMRY melemah 1,7 persen ke posisi Rp 3.400 per saham. Saham CMRY dibuka stagnan Rp 3.460 per saham.
Saham CMRY berada di level tertinggi Rp 3.460 dan terendah Rp 3.320 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.200 kali dengan volume perdagangan 30.574. Nilai transaksi Rp 10,3 miliar.