Liputan6.com, Riau - Polemik masa jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang menjadi 3 periode, dìtanggapi relawan Jokowi yang tergabung dalam Pro Jokowi (Projo) berasal dari Provinsi Riau. Gerakan deklarasi 3 periode masa jabatan Presiden, Projo Riau menegaskan tak terlibat.
Penegasan itu disampaikan Ketua Projo Riau, Soni Silaban merespons adanya kegiatan deklarasi maupun propaganda politik memperpanjang masa jabatan presiden 3 periode.
Advertisement
"Kami menilai justru kampanye 3 periode itu mengganggu kerja Presiden Jokowi yang sedang fokus menuntaskan visi misinya dalam kampanye pilpres 2019 lalu. Jangan dong makin menambah beban Presiden," kata Soni di Pekanbaru melalui siaran pers, Sabtu (26/3/2022).
Ia mengaku, pihak relawan Jokowi masih menunggu komando dari Presiden Jokowi yang sudah menyatakan diri tidak ada niat menjadi presiden 3 periode.
Projo Riau lanjut Sony, adanya wacana memperpanjang masa jabatan presiden 3 periode merupakan kontraproduktif di tengah kondisi bangsa saat ini fokus dalam menghadapi berbagai gejolak, khususnya di sektor ekonomi.
"Misalnya di Provinsi Riau yang mengalami kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng serta kosongnya ketersediaan solar di SPBU," sebut Sony.
"Kami setia di garis perjuangan Jokowi. Dan tentunya terus menunggu komando Presiden Jokowi soal pilpres 2024. Dari pernyataan Presiden Jokowi beberapa kali, sebenarnya kan sudah jelas sikap dan posisi Presiden Jokowi," tandas Sony setelah mendapat sorotan adanya gerakan 3 periode Presiden dari Riau.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi berulangkali menanggapi soal usulan amandemen UUD 1945 saat ini tidak perlu dan hanya membuat perubahan masa jabatan presiden.
"Sejak awal sudah saya katakan bahwa saya produk pemilihan langsung. Saat itu waktu ada keinginan amandemen, apa jawaban saya? Untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," kata Jokowi pada sebuah kesempatan.
Jokowi mempertegas soal usulan masa jabatan tiga periode tidak datang darinya. Ia menyebut usulan perpanjangan masa jabatan itu ada pihak yang ingin menampar mukanya.
"Maksud yang ngomong presiden dipilih tiga periode bertujuan ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka dan ingin menjerumuskan. Itu aja, menurut saya," terang Jokowi.
Pada Maret 2021 Jokowi kembali menolak perpanjangan jabatan dirinya. Jokowi menegaskan tak memiliki keinginan jadi presiden tiga periode.
"Saya tegaskan, tidak ada niat menjadi presiden tiga periode," kata Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden pada 15 Maret 2022 lalu.
Presiden Jokowi mengatakan konstitusi telah mengamanahkan masa jabatan presiden maksimal dua periode.
"Itu harus kita jaga bersama-sama sebagai bagian dari kesepakatan bersama dan menjadi pilihan terbaik untuk kita bersama," kata Jokowi.