Joe Biden Minta Ganti Rezim di Rusia? Ini Klarifikasi Gedung Putih

Sebuah miskomunikasi terjadi ketika Presiden AS Joe Biden berkata Vladimir Putin tak boleh berkuasa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Mar 2022, 17:00 WIB
Konferensi pers Presiden AS Joe Biden usai serangan bom di bandara Kabul, Afghanistan. Dok: YouTube The White House

Liputan6.com, Warsawa - Presiden Amerika Serikat Joe Biden disorot usai berkata bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tak boleh berkuasa. Hal itu ia ucapan ketika mengunjungi Polandia. 

Saat itu, Presiden Biden sedang mengecam invasi Rusia, serta berkata bahwa negara itu dipimpin oleh seorang diktator. Ucapan Presiden Joe Biden seakan meminta adanya pergantian rezim. 

"Demi Tuhan, orang ini tak bisa terus berkuasa," ujar Presiden Joe Biden, dikutip Minggu (27/3/2022).

Juru bicara pemerintah Rusia membalas bahwa yang memilih Presiden Putin adalah rakyat Rusia, bukan Presiden Joe Biden.

"Itu bukan keputusan Joe Biden. Presiden Rusia dipilih oleh rakyat Rusia," ujarnya seperti dikutip media pemerintah Rusia, TASS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Klarifikasi AS

Presiden AS Joe Biden emosi ketika ditanya tentang Vladimir Putin. Dok: C-SPAN

Pihak Gedung Putih juga telah memberikan klarifikasi atas ucapan Presiden Joe Biden. Dijelaskan bahwa maksud Joe Biden adalah tindakan Vladimir Putin di Eropa. 

"Inti dari (ucapan) Presiden adalah bahwa Putin tidak boleh diizinkan berkuasa di tetangga-tetangganya atau di wilayah," jelas pejabat Gedung Putih. 

"Ia tidak membahas kekuasaan Putin di Rusia, atau perubahan rezim."

Presiden Joe Biden datang ke Eropa selama empat hari untuk bertemu NATO dan membahas dampak invasi Rusia. Ia kini sudah pulang ke Amerika Serikat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya