DPR Harap Kemenkes Fasilitasi Pertemuan Dokter Terawan dan IDI

Saleh Daulay menyesalkan pemecatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2022, 15:10 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan paparan dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Dalam rapat tersebut, Ketua Tim Pengembangan Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto buka-bukaan soal pengembangan Vaksin Nusantara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay menyesalkan pemecatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Menurutnya, Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Banyak prestasi yang sudah ditorehkannya sebagai anggota dokter dan TNI.

"Pemecatan secara permanen dr. Terawan dari keanggotaan IDI sangat disayangkan. Pasalnya, dr. Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan. Bahkan tidak berlebihan bila disebut bahwa RSPAD menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dokter Terawan," kata Saleh lewat pesan tertulis, Minggu (27/3/2022).

"Saya benar-benar terkejut dengan keputusan itu. Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturrahim dalam merajut persatuan. Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh ya?" sambungnya.

Saleh mendorong Kementerian kesehatan (Kemenkes) memfasilitasi pertemuan IDI dengan dr. Terawan. Berbagai persoalan dan isu yang beredar harus diselesaikan melalui dialog yang baik dan semua masalah diharapkan selesai.

"Ada beberapa kegiatan dr. Terawan yang disoal. Misalnya, DSA (terapi cuci otak) dan vaksin nusantara. Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr. Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah," ungkapnya.

"Bahkan, ada perasaan lega dan enak. Begitu juga vaksin nusantara. Setelah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah. Sejauh ini, kami baik-baik saja," tambah Saleh.

 


Bekerja Profresional

Menurut politisi PAN ini, Terawan bekerja secara profesional. Bahkan, sebelum melakukan metode DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain.

"Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya. Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai menteri kesehatan RI," ujarnya..

Saleh berujar, pemecatan seperti ini tidak bisa dibiarkan dan bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dikhawatirkan akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

"Bagaimana tidak? Mantan menteri kesehatan saja bisa dipecat? Apalagi yang lain. Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua," tutupnya.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya