Ketum PBNU Sebut PPP Bisa Jadi Partai Islam yang Bawa Kedamaian

Yahya Chalil Staquf alias Gus Yahya menghadiri Haul ke-5 kyai Hasyim Muzadi yang sekaligus menjadi puncak acara Hari Lahir (Harlah) PPP ke-49 di Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Mar 2022, 15:35 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Chalil Staquf alias Gus Yahya dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Chalil Staquf alias Gus Yahya menghadiri Haul ke-5 kyai Hasyim Muzadi yang sekaligus menjadi puncak acara Hari Lahir (Harlah) PPP ke-49 di Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

Dia disambut Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Sekjen PPP Arwani Thomafi.

Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan, kehadiran Gus Yahya memang sangat diharapkan di perayaan puncak Harlah PPP ke 49 di Pesantren Al-Hikam.

"PPP dengan NU punya nilai historis yang kuat, karena PPP dilahirkan dari rahim NU, maka sebuah kewajiban kita mengharapkan beliau (Gus Yahya) hadir di momen hari lahir PPP," kata dia, Minggu (27/3/2022).

Dia menuturkan kehadiran Gus Yahya di perayaan puncak Harlah ini akan menyampaikan wejangan dan motivasi kepada para kader PPP.

"Beliau akan memberikan tausiyah merawat persatuan, memotivasi kader PPP seluruh Indonesia agar terus berjuang membesarkan partai dan menjaga keutuhan NKRI," kata Arwani.

Sementara itu, Gus Yahya mengaku datang ke Harlah PPP dengan mengajak sejumlah pengurus PBNU lainnya. Menurutnya, ini menjadi acara partai yang paling banyak dihadiri pengurus PBNU.

"Saya ditemani oleh jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang lumayan lengkap. Sejauh ini, ini adalah acara partai yang dihadiri pengurus PBNU paling banyak," kata dia.

Gus Yahya menyatakan sangat meneladani kyai Hasyim Muzadi yang juga merupakan Ketum PBNU dua periode, yakni mulai 1999 hingga 2010.

Dia pun mengusulkan agar PPP dan para kadernya untuk dapat menjadi partai Islam yang ikut menyumbangkan pengabdian layaknya kyai Hasyim Muzadi, demi terwujudnya peradaban yang baru, damai, dan adil.

Tentunya berdasarkan akhlak yang baik, juga penghormatan atas kesetaraan hak dan martabat di antara sesama manusia yang merupakan substansi dari ajaran Islam.

"Saya yakin PPP mempunyai potensi untuk itu. Apalagi dipimpin oleh Suharso Monoarfa yang terbukti mempunyai keluwesan dan keuletan," kata Gus Yahya.

 


Paling Lengkap

Gus Yahya mengatakan, kyai Hasyim Muzadi merupakan kader yang paling lengkap pengabdiannya bagi Nahdlatul Ulama (NU), sebab sudah melewati semua jenjang kepengurusan mulai dari tingkat ranting, cabang, wilayah, hingga menjadi Ketua PBNU.

"Kyai haji Hayim Muzadi dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum PBNU telah berhasil membangun konsolidasi yang lebih kuat di dalam jajaran NU seluruh Indonesia. Dan lebih istimewa lagi, beliau lakukan di tengah masa-masa pancaroba dan paling dinamis di 10 tahun pertama reformasi," jelas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya