Wahana Baru di Bromo-Semeru, Pengamatan Burung dan Anggrek di Hutan

Avichidtourism Ranu Lingga Rekisi di Ranu Darungan baru diresmikan sebagai minat wisata khusus terbaru di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Mar 2022, 08:00 WIB
Spot permanen untuk pengamatan burung endemik di wisata khusus Avichidtourism Ranu Lingga Rekisi di RPTN Ranu Darungan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Istimewa)

Liputan6.com, Malang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kini memiliki satu destinasi wisata baru. Yakni wisata minat khusus Avichidtourism Ranu Lingga Rekisi. Di destinasi ini, wisatawan bisa mengamati burung langka dan anggrek di hutan.

Lokasi Avichidtourism Ranu Lingga Rekisi ada di Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Darungan, Pronojiwo, masih di kawasan Bromo Semeru. Berupa kegiatan pengamatan dan fotografi burung endemik Jawa. Serta fotografi dan pengamatan anggrek di habitat aslinya.

Plt. Kepala Balai Besar TNBTS, Novita Kusuma Wardani, mengatakan pengembangan wisata minat khusus ini menjadi bagian dari upaya edukasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di kawasan taman nasional.

“Wisatawan bisa menjumpai spesies burung endemik Jawa dan anggrek hutan. Ini sekaligus alternatif agar wisatawan tak hanya ke wisata Bromo saja,” kata Novita di Malang, Minggu, 27 Maret 2022.

Di Ranu Darungan terdapat Taman Anggrek yang didirikan pada 2017 di atas lahan seluas sekitar 2.800 meter persegi. Jumlah koleksinya sebanyak 209 jenis anggrek native TNBTS dengan 36 jenis di antaranya merupakan endemik.

Taman Anggrek ini jadi tempat pelestarian, wahana pendidikan dan penelitian serta sumber benih untuk upaya reintroduksi di kawasan Taman Nasional Bromo Semeru. Pengelolaan taman itu melibatkan anggota kelompok tani konservasi Ranu Lingga Rekisi.

“Jadi upaya pelestarian anggrek agar lebih dikenal dan media literasi ke masyarakat luas,” ucap Novita.

Populasi anggrek di Taman Nasional Bromo Semeru terancam akibat pengambilan di alam oleh orang tak bertanggungjawab. Anggrek terrestrial, terutama di ekosistem savanna juga mengalami penurunan kualitas habitat akibat bersaing dengan jenis tanaman asing invasif.

“Taman Anggrek jadi salah satu upaya pelestarian serta menanggulangi ancaman itu,” kata Novita.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 


Paket Wisata

Salah satu koleksi anggrek di Taman Anggrek Ranu Darungan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ini jadi tempat konservasi sekaligus wisata minat khusus untuk belajar anggrek (Istimewa)

Pengunjung bisa melihat dan menjumpai keanekaragaman spesies burung endemik Jawa lewat wisata minat khusus tersebut. Selama ini ini, jenus wisata khusus termasuk sangat diminati kalangan fotografer satwa liar.

Untuk bisa berkunjung ke wisata khusus ini, calon pengunjung harus lebih dulu mendaftar secara daring. Harga paket yang ditawarkan baik untuk pengamatan burung maupun anggrek berbeda. Serta bisa untuk individu maupun kelompok secara terbatas.

Paket pengamatan dan fotografi burung disiapkan di tiga spot pengamatan permanen di TNBTS. Paket ini dibanderol mulai dari Rp 400 ribu untuk satu orang hingga Rp 600 ribu untuk tiga peserta selama satu hari penuh layaknya private tour.

Sedangkan penjelajahan dan fotografi anggrek maupun pengamatan dan fotografi burung di Ranu Darungan dibanderol senilai Rp 350 ribu. Paket ini selama satu hari untuk satu kelompok berisi maksimal lima orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya