Diduga Kena Serangan Jantung, Menteri Pertahanan Rusia Muncul Usai 2 Pekan Hilang

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, muncul usai menghilang dua pekan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Mar 2022, 19:00 WIB
Banner Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina. (Sumber Foto: AP Photo)

Liputan6.com, Moskow - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, kembali tampak di publik setelah dua pekan tak terlihat. Sempat muncul dugaan ia terkena dampak serangan jantung.

Kemunculan Sergei Shoigu disorot oleh media pemerintah Rusia dalam sebuah Zoom meeting pada Kamis (24/3).

Menurut laporan The Jerusalem Post, Minggu (27/3/2022), Sergei Shoigu tak terlihat di acara-acara resmi sejak pertengahan Maret. Menghilangnya Shoigu sempat memunculkan spekulasi mengenai keadaannya.

Sergei Shoigu punya peran penting atas serangan Rusia ke Ukraina. Hingga kini, serangan Rusia belum berhasil merebut satu pun kota besar di Ukraina.

Media-media dunia, termasuk Kyiv Independent, menilai Rusia ingin melakukan perang kilat (blitzkrieg) ke Ukraina, namun gagal.

Meski demikian, pakar pertahanan dari King's College London, Zeno Leoni, menolak anggapan bahwa Rusia melakukan blitzkrieg, sebab karakter serangannya tidak mirip dengan blitzkrieg yang pernah dilakukan Jerman di Perang Dunia II. 

Blitzkrieg dinilai memiliki aspek serangan cepat dan kejutan, sementara pasukan Rusia tampak berada mengelilingi Ukraina selama waktu yang lama, sehingga menghilangkan aspek-aspek tersebut. 

"Operasi militer Rusia masih bisa gagal karena invasi ini adalah perjudian, resistensi Ukraina di kota-kota, dan miskalkulasi oleh para ahli strategi Kremlin. Namun, itu bukan karena gagalnya blitzkrieg," tulis Zeno Leoni.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Joe Biden Ancam NATO Bakal Bertindak Jika Rusia Gunakan Senjata Kimia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memeluk seorang gadis saat bertemu dengan pengungsi Ukraina dan pekerja bantuan kemanusiaan pada kunjungan ke PGE Narodowy Stadium di Warsawa, Polandia, 26 Maret 2022. (AP Photo/Evan Vucci)

Sebelumnya dilaporkan, Presiden AS Joe Biden mengatakan NATO "akan menanggapi" jika Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Joe Biden yang tengah berada di Eropa untuk melakukan pembicaraan dengan sekutu, tidak menjelaskan apa artinya itu.

Dilansir BBC, Jumat (25/3), komentarnya muncul pada hari pertemuan darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Brussel , di mana para pemimpin Barat menunjukkan front persatuan melawan invasi Rusia.

Biden sedang melakukan perjalanan ke Polandia pada hari Jumat di mana lebih dari dua juta orang Ukraina telah melarikan diri dari pertempuran.

Ditanya apakah penggunaan senjata kimia oleh Vladimir Putin akan memicu tanggapan militer dari NATO, Biden menjawab bahwa itu "akan memicu tanggapan yang sama".

"Kami akan merespons jika dia menggunakannya. Sifat respons akan tergantung pada sifat penggunaannya," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya