AS Ancam Berlakukan Sanksi ke Tiongkok Kalau Pasok Chip ke Rusia

Amerika Serikat mengeluarkan ancaman ke Tiongkok, bahwa mereka akan memberlakukan sanksi jika Tiongkok memasok chip untuk perusahaan teknologi Rusia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mar 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Chip (Brian Kostiuk/Unsplash).

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Rusia mengalami kondisi baru setelah banyak perusahaan asing meninggalkan negara itu. Karena melakukan invasi ke Ukraina, Rusia menghadapi risiko blokade teknologi.

Saat banyak orang dan pakar di Rusia percaya Tiongkok akan membantu mereka, Amerika Serikat mengancam akan memberlakukan sanksi ke Tiongkok jika negara itu bekerja sama dengan Rusia.

Mengutip Gizchina, Senin (28/3/2022), Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, mengatakan, jika perusahaan Tiongkok memutuskan untuk memasok chip ke Rusia, Tiongkok akan mendapatkan sanksi.

Sekadar informasi, perusahaan-perusahaan pemasok chip asal Tiongkok menggunakan teknologi Amerika untuk bisa membuat chip.

Contohnya seperti Huawei, saat mendapatkan sanksi dari AS, perusahaan-perusahaan AS dilarang bekerja sama dengan Huawei. Hal ini membuat Huawei sempat kesulitan memproduksi chip karena mereka masih memakai lisensi teknologi AS.

"Perusahaan Tiongkok sebaiknya tidak melanggar aturan sanksi AS terhadap Rusia, Departemen AS tengah memantau situasi dan akan menanggapi bantuan kepada Rusia dengan keras," kata Menteri Perdagangan, Gina Raimondo.

Para pakar menyebut, Tiongkok mungkin tak ingin kehilangan pasar penjualan, apalagi Amerika Serikat adalah mitra datang utama bagi Tiongkok.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ponsel Pabrikan Rusia Bakal Pakai HarmonyOS?

HarmonyOS 2.0 di Huawei Nova 9. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sementara itu, menurut media Rusia, Google telah menghentikan sertifikasi smartphone berbasis Android dari perusahaan Rusia, BQ.

Laporan tersebut mengklaim, BQ kini tengah menguji HarmonyOS milik Huawei sebagai sistem operasi ponsel Rusia. Ada informasi, BQ akan merilis smartphone dengan Harmony OS pada paruh kedua 2022.

Namun, Huawei menjawab, mereka belum ada rencana meluncurkan perangkat dengan HarmonyOS ke pasar luar negeri.

"Sejak perilisannya, HarmonyOS disukai banyak konsumen. Hingga akhir 2021, 220 juta perangkat Huawei telah dilengkapi HarmonyOS. Kami sangat bersyukur banyak orang tertarik dengan HarmonyOS, namun belum ada rencana meluncurkan smartphone dengan HarmonyOS di luar negeri," kata Huawei.

Namun demikian, pernyataan Huawei lebih mengarah ke ponsel Huawei dengan HarmonyOS. Itu artinya, bukan tidak mungkin brand smartphone luar negeri menggunakan HarmonyOS di luar pasar Tiongkok.


Diserang Hacker

CloudFlare disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubungan dengan ISIS.

Terpisah, sebelumnya kelompok hacker Anonymous berada di pihak Ukraina. Sebelumnya kelompok ini mengklaim telah berhasil membobol bank sentral Rusia dan mencuri 35.000 file. Mereka pun bermaksud untuk mempublikasikan data yang dicuri tersebut di internet.

Melalui Twitter, Anonymous menyebut pihaknya mempublikasikan 28GB file dokumen di berbagai titik internet.

Jika seseorang memutuskan untuk memblokir file tersebut, Anonymous mengklaim, akan membagikan lebih banyak file ke tautan baru.

(Tin/Ysl)

 

 


Infografis Tentang Rusia

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya