Sering Dikira Sama, Ini Beda Gejala GERD dengan Asam Lambung

Berikut ini adalah perbedaan gejala GERD dengan asam lambung.

oleh Camelia diperbarui 28 Mar 2022, 11:00 WIB
Maag dan asam lambung. (Foto: Анастасия Гепп/ Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Artis Maia Estianty baru-baru ini dilarikan ke IGD pada Jumat (25/3/2022) malam. Hal ini dia sampaikan melalui akun Instgaram pribadinya. Melalui akun Instagram-nya, Maia Estianty bercerita bahwa dirinya diantar oleh sang anak, Dul Jaelani.

"Mamaknya tumbang, dianter ke IGD ama anak bontot tengah malem… So sweet….. @duljaelani … Love you," tulis istri Irwan Mussry itu pada Sabtu (26/3/2022).

Rupanya Maia harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami Gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD sendiri adalah bentuk kronis dari refluks asam atau asam lambung. 

Meski begitu, banyak individu yang salah sangka dan mengira bahwa GERD dengan asam lambung biasa adalah sama. Padahal GERD dan asam lambung memiliki gejala yang berbeda. Dilansir dari healthline, Senin (28/3/2022), berikut ini adalah perbedaan gejala GERD dengan asam lambung:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


GERD

Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

GERD didiagnosis ketika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan peradangan di kerongkongan.

Kerusakan jangka panjang pada kerongkongan dapat menyebabkan kanker. Nyeri akibat GERD mungkin namun bisa juga tidak berkurang dengan antasida atau obat bebas (OTC) lainnya.

Gejala GERD meliputi bau mulut, kerusakan email gigi karena asam berlebih, maag, merasa seperti isi perut telah kembali ke tenggorokan atau mulut, sakit dada, batuk kering terus menerus, asma, kesulitan menelan.

Kebanyakan individu dapat mengalami mulas dan refluks asam secara intermiten terkait dengan sesuatu yang mereka makan atau kebiasaan seperti berbaring segera setelah makan. 


Penyebab GERD

Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Namun, GERD adalah kondisi kronis di mana dokter mulai memeriksa kebiasaan jangka panjang dan bagian dari anatomi seseorang yang dapat menyebabkan GERD.

Contoh penyebab GERD antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, hernia hiatus, merokok, mengkonsumsi alkohol, kehamilan, minum obat yang diketahui melemahkan LES, seperti antihistamin, penghambat saluran kalsium, obat pereda nyeri, obat penenang, dan antidepresan.


Asam Lambung

Ilustrasi sakit perut. Image by Darko Djurin from Pixabay

Sementara asam lambung terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (LES) melemah. Otot ini bertugas mengencangkan kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung.

Jika otot ini lemah atau tidak mengencang dengan benar, kerongkongan akan tetap terbuka dan asam dari perut Anda dapat bergerak mundur ke kerongkongan Anda. Inilah yang dikenal sebagai refluks asam atau asam lambung. 

Refluks asam dapat menyebabkan mulas dan gejala lain yang meliputi batuk, sakit tenggorokan, rasa pahit di belakang tenggorokan, rasa asam di mulut, rasa terbakar dan tekanan yang dapat memanjang hingga ke tulang dada.


Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya