Siap-Siap, Harga Mobil Daihatsu Bakal Naik

Pemerintah akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar satu (1) persen yang berlaku mulai 1 April 2022. Kebijakan ini berlaku di banyak sektor, termasuk produk otomotif.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 28 Mar 2022, 11:41 WIB
Setelah resmi meluncur September lalu , Daihatsu mengundang jurnalis otomotif nasional untuk menjajal performa Sigra terbaru

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar satu (1) persen yang berlaku mulai 1 April 2022. Kebijakan ini berlaku di banyak sektor, termasuk produk otomotif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyatakan bahwa tarif PPN dalam negeri naik dari 10 persen menjadi 11 persen mulai 1 April 2022, hal ini berdasarkan amanat Undang-Undang No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) terkait tarif PPN.

Menurut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), selain kebijakan ini ada hal lain yang mesti perhatikan juga karena bisa mempengaruhi harga jual produknya.

"Diskon pajak (PPnBM) terutama untuk mobil LCGC akan habis alias konsumen mulai membayar pajak mobil LCGC sebesar 1 persen. Kedua, mulai 1 April pula, tarif PPN naik menjadi 11 persen. Jadi pada April ada kenaikan signifikan dari tarif PPnBM dan PPN," terang Hendrayadi di sela acara Terios 7 Wonders di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir pekan kemarin.

Meski begitu, Daihatsu tidak langsung menaikkan harga jual produknya. Ada beberapa faktor yang membuat Daihatsu tidak langsung memasang harga baru.

"Kami masih menghitungnya, jadi tidak serta-merta menaikkan harga jual mobil, karena kami melihat juga kompetisi harga di pasar, karena ini pasar bebas. Jadi kita lihat dampak kenaikannya dan kompetisi harga dari merek-merek lain," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dialami Brand Lain

Kondisi ini menurut Hendrayadi, tidak hanya dirasakan oleh Daihatsu saja, tetapi juga merek-merek lainnya.

"Saya rasa mungkin semua brand akan punya skenario yang sama. Tinggal mana suplainya yang mungkin bisa lebih mendukung, karena sekarang ini masih ada brand yang suplainya masih agak mengalami keterbatasan dengan semi konduktor yang masih ada masalah,"

"Brand yang masih punya suplai barang mungkin diuntungkan karena diperkirakan demand akan naik menjelang Lebaran," pungkasnya.


Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022

Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya