Liputan6.com, Jakarta - Gejala Covid tumpang tindih dengan gejala banyak penyakit terkait flu. Oleh karena itu, menjadi sangat sulit untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau sesuatu yang lain sampai seseorang melakukan tes Covid-19.
Flu musim panas dan Covid-19 serupa dalam beberapa hal. Jadi sulit untuk membedakan antara dua masalah kesehatan ini dari gejala umum.
Namun, ada beberapa gejala yang dengan jelas menunjukkan perbedaan mencolok antara kedua kondisi ini dan membantu seseorang mengambil tindakan medis yang tepat pada waktu yang tepat.
Baca Juga
Advertisement
Bertentangan dengan apa yang diyakini banyak individu, flu juga terjadi selama musim panas dan tidak hanya selama musim dingin.
“Berlawanan dengan kepercayaan umum, tidak harus dingin di luar untuk masuk angin,” kata sebuah laporan kesehatan, seperti melansir dari Times of India, Senin (28/3/2022).
Flu musim panas berlangsung selama flu biasa di musim dingin berlangsung. Gejalanya biasanya sama dan berkurang secara bertahap setelah 5-7 hari infeksi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala flu musim panas
Berbagai gejala umum flu musim panas adalah pilek, alergi, bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, batuk, berkeringat dan demam.
Para ahli mengatakan terjadinya flu musim panas bisa disebabkan oleh fakta bahwa individu lebih banyak berada di luar ruangan selama musim panas tidak seperti musim hujan dan udara kering yang memberikan virus tempat berkembang biak yang sempurna.
Advertisement
Apa bedanya flu musim panas dengan Covid-19?
Para ahli menyarankan untuk terus memakai masker dan tidak berhenti membersihkan tangan saat berada di luar rumah.
Jika seseorang mengalami gejala flu musim panas, seseorang harus tinggal di dalam rumah untuk menghentikan penyebaran virus menular. Gejala flu musim panas biasanya surut dalam waktu seminggu, tapi jika terlihat lebih lama, seseorang harus menghubungi dokter dan melakukan tes Covid-19.
Kasus Covid-19 hingga kini masih tinggi di seluruh dunia. Sesuai laporan global, varian Omicron dan subvarian BA.2 adalah strain dominan dari virus Corona dan merupakan penyebab sebagian besar infeksi saat ini.
Gejala umum yang terlihat selama infeksi Covid yang diinduksi Omicron adalah sakit tenggorokan, nyeri tubuh, sakit kepala, hidung tersumbat dan sakit perut.
Biasanya nyeri tubuh dan sakit perut tidak umum terlihat pada orang yang terinfeksi flu biasa. Oleh karena itu, jika Anda merasa demam, sakit tenggorokan, batuk dan mengalami sakit perut, sebaiknya segera lakukan tes Covid-19 dan ikuti saran dari ahlinya.
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19
Advertisement