Mengenal Apa Itu Lock Up Saham

Saat ini periode lock-up saham menyita perhatian. Lalu apa itu lock-up saham?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Mar 2022, 13:53 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Periode lock-up saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terhadap sejumlah pemegang saham strategis sudah dibuka Senin, 28 Maret 2022. Adapun pemegang wajib lock-up tersebut terdiri dari 32 pemegang saham termasuk 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan.

Pada periode pembukaan lock-up saham tersebut, saham Bukalapak menguat pada Senin, 28 Maret 2022. Saham BUKA naik 6,49 persen ke posisi Rp 328 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 28 Maret 2022. Saham BUKA dibuka stagnan Rp 308 per saham.

Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 296 per saham. Total frekuensi perdagangan 26.466 kali dengan volume perdagangan 15.080.557 saham. Nilai transaksi Rp 479,8 miliar.

Secara garis besar, periode lock-up adalah masa ketika investor tidak diizinkan untuk menjual saham dari investasi tertentu. Melansir Investopedia, Senin (28/3/2022), periode lock-up sering diperlukan dalam IPO.

Hal itu untuk memastikan orang dalam atau manajemen perusahaan dan investor awal tidak menjual saham mereka segera. Tujuannya, yakni untuk mencegah volatilitas yang berlebihan dan memungkinkan pasar untuk menemukan nilai sebenarnya saham tersebut.

Periode lock-up biasanya berlangsung antara 90 hingga 180 hari. Periode lock-up usai IPO memungkinkan saham yang baru diterbitkan menjadi stabil tanpa tekanan jual tambahan dari orang dalam. Periode ini juga memungkinkan pasar untuk menentukan harga saham sesuai dengan penawaran dan permintaan secara natural.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG Sesi Pertama 28 Maret 2022

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 28 Maret 2022. Investor asing pun melakukan aksi beli saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG menguat 0,38 persen ke posisi 7.029,08. Indeks LQ45 naik 0,61 persen ke posisi 1.023,91. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.040,82 dan terendah 6.987,22. Sebanyak 262 saham menguat dan 209 saham melemah. 209 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 753.831 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 480,08 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.267. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,55 persen.

Indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1,93 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,29 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,61 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya