Tak Bisa Pakai Android, Pembesut Smartphone Rusia Beralih ke HarmonyOS Milik Huawei?

Karena disanksi oleh AS dan tidak bisa menggunakan Android, pembesut ponsel Rusia dikabarkan akan beralih ke HarmonyOS milik Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Mar 2022, 09:00 WIB
Huawei resmi luncurkan HarmonyOS 2.0. (Doc: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan media Rusia mengungkap, pemberlakuan sanksi AS membuat Google menghentikan sertifikasi smartphone Android untuk perusahaan ponsel Rusia, BQ.

Laporan yang sama juga menyebut, sanksi itu membuat perusahaan Rusia itu kini menguji coba penggunaan HarmonyOS milik Huawei untuk perangkat besutan mereka.

Mengutip Gizchina, Selasa (29/3/2022), ada klaim bahwa BQ Rusia akan merilis smartphone dengan dukungan HarmonyOS pada paruh kedua 2022.

Namun, dalam laporan baru-baru ini, Huawei menjawab, mereka tak berencana untuk meluncurkan HarmonyOS di pasar luar negeri.

"Sejak perilisannya, HarmonyOS disukai banyak konsumen. Hingga akhir 2021, 220 juta perangkat Huawei telah dilengkapi HarmonyOS. Kami sangat bersyukur banyak orang tertarik dengan HarmonyOS, namun belum ada rencana meluncurkan smartphone dengan HarmonyOS di luar negeri," kata Huawei.

Banyak orang memakai pernyataan ini untuk mengklaim bahwa BQ Rusia tak akan memakai HarmonyOS untuk smartphone besutannya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vendor Smartphone Rusia Tak Boleh Pakai Android

Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)

Namun, bukan itu yang terjadi. Pernyataan Huawei di atas mengacu pada smartphone besutannya sendiri. Jika ditelaah, Huawei memang tidak berencana meluncurkan smartphone Huawei dengan HarmonyOS ke pasar luar negeri untuk saat ini.

Hal itu tidak sama dengan merek asing tak bisa menggunakan HarmonyOS di luar Tiongkok.

Sebelumnya, Manajer Umum BQ Rusia Vladimir Buzanov mengatakan, mereka menerima pemberitahuan dari Google, bahwa undang-undang AS melarang penyediaan layanan ke Rusia, termasuk ekspor, re-ekspor, dan penyediaan software dan teknologi asal AS ke Rusia.

Meski begitu, perangkat yang sudah tersertifikasi Android dari Google akan terus berfungsi secara normal. Sementara, perangkat atau smartphone baru dari pabrikan Rusia ini mungkin akan memiliki masalah dengan Android.

"Semua perangkat bersertifikasi akan terus berfungsi dan perangkat baru mungkin memiliki masalah dengan Android," kata Buzanov.


Tentang HarmonyOS

HarmonyOS 2.0 di Huawei Nova 9. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sistem operasi Huawei, HarmonyOS pertama kali dirilis pada Agustus 2019. Sistem operasi ini diluncurkan untuk berbagai perangkat Huawei.

Setahun kemudian, Huawei meluncurkan versi baru HarmonyOS 2.0. Sistem operasi baru dari Huawei ini merupakan sebuah sistem yang mampu mendukung multiperangkat. Baik itu smartphone, tablet, jam tangan pintar, mobil, IoT, dan perangkat lainnya.

Dengan hanya satu sistem, HarmonyOS memungkinkan koneksi ke banyak sistem lainnya.

HarmonyOS bisa mencakup memori sekecil 128K dan sebesar 4FB atau lebih, baik untuk perangkat terminal besar atau pun kecil.

Sistem operasi ini memiliki fitur utama, yakni memanfaatkan sepenuhnya teknologi terdistribusi, memungkinkan pengguna untuk secara bebas menghubungkan hardware dan mengintegrasikan beberapa terminal.

Untuk koneksi multiperangkat, HarmonyOS menghadirkan pusat kendali terpadu yang mengadopsi desain tipe kartu, dengan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan.

(Tin/Isk)


Infografis Tentang Rusia

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya