Rupiah Berpotensi Melemah Selasa 29 Maret 2022

Rupiah hari ini ditutup melemah, sedangkan untuk Selasa (29/3/2022), Rupiah masih berpotensi melemah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Mar 2022, 19:14 WIB
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah ditutup melemah 14 poin pada perdagangan Senin sore, 28 Maret 2022 meski sebelumnya sempat melemah 20 poin di Rp 14.360.

Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi 14.340. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Selasa, 29 Maret 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.350 hingga Rp 14.380,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/3/2022). 

Sedangkan, Dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Senin. Salah satu penyebabnya dimulainya kembali pembicaraan damai antara Rusia-Ukraina,  imbal hasil obligasi AS yang tinggi akibat inflasi serta bank of Japan (BoJ) mempertahankan batas imbal hasil implisitnya.

Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat, dengan benchmark 10-tahun naik ke level tertinggi hampir tiga tahun karena investor terus menimbang inflasi yang tinggi dan the Fec AS yang hawkish.

Sementara itu, di Asia Pasifik, wakil kepala sekretaris kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan pada Minggu, kebijakan moneter negara harus tetap longgar. Sementara Bank of Japan tidak turun tangan untuk mempertahankan targetnya pada Jumat, 

Dia juga menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun dalam jumlah tak terbatas pada 0,25 persen pada Senin pagi, setelah imbal hasil JGB 10-tahun naik menjadi enam tahun tertinggi 0,245 persen.

Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai dalam waktu seminggu untuk menyelesaikan konflik yang ditekankan oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras pada integritas teritorial negaranya, setelah menyarankan dia siap untuk kompromi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sentimen Internal

Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun sentimen internal, Ibrahim mengatakan, pasar terus memantau perkembangan jelang akhir bulan Maret 2022, pasar keuangan Indonesia kembali ditinggal pergi investor asing.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, berdasarkan data transaksi 21-24 Maret 2022, non residen di pasar keuangan domestik terjadi jual neto atau outflow sebesar Rp 3,13 triliun, berbanding terbalik jika dibandingkan pekan lalu yang mengalami beli neto (inflow) sebesar Rp 8,23 triliun.

"Itu terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp5,96 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,83 triliun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Dengan kondisi demikian, maka berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 Maret 2022 (ytd), non residen di pasar keuangan terjadi jual neto Rp 29,87 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp24,44 triliun di pasar saham.

Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 94,38 bps per 24 Maret 2022 dari 85,47 bps per 18 Maret 2022, sejalan risk off di pasar keuangan global. naiknya premi CDS mengindikasi tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya