Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan sejak wisatawan mancanegara hadir kembali di Indonesia, khususnya Bali hingga 26 Maret 2022, sudah berjumlah 15 ribu wisman.
"Pengguna terbesar visa on travel di wilayah RI saat ini adalah Australia, Singapura, Amerika Serikat, diikuti Prancis dan Inggris," ucap Nia dalam Weekly Press Briefing, Senin (28/3/2022).
Baca Juga
Advertisement
Bila berdasarkan data sebelum pandemi, para wisman spendingnya di atas rata-rata. Sandiaga bersyukur, kunjungan wisman tidak memicu peningkatan kasus Covid-19.
"Jadi, kami melihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat. Dengan perluasan visa on arrival diharapkan akan semakin meningkat secara bertahap dan berkelanjutan," kata Sandiaga.
Dengan peningkatan jumlah wisman, lanjut Sandiaga, jadi momentum kebangkitan ekonomi. Hal tersebut bisa meningkatkan lapangan kerja.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target
Menurut Nia, saat ini target untuk wisman dan wisnus cukup menantang. Target untuk wisman mencapai 1,8 juta hingga 3,6 juta, sedangkan wisatawan nusantara mencapai 500 juta perjalanan atau pergerakan.
"Untuk kunjungan wisman memang sudah ada respons yang positif dari market. Namun, dari sisi aksesibilitas belum sebesar sebelum pandemi," terang Nia.
Advertisement
Belum Ada Revisi Target
Nia mengatakan jumlah tersebut belum ada revisi mengenai target jumlah kunjungan wisman dan wisnus. Ia khawatir jika dilakukan revisi, aksesibilitasnya tetap belum mencukupi.
"Oleh karena itu, kita akan menghitung both side inbond and outbond," kata Nia.
Target akan Tercapai
Sandiaga mengatakan fokus Kemenparekraf adalah menciptakan situasi dan kondisi di mana pariiwisata Indonesia akan bangkit. Untuk itu, pihaknya sedang mempersiapkan regulasi dan kebijakan yang tepat sasaran, manfaat, dan waktu.
"Pada saat revisi nanti harus dapat dipastikan bahwa revisi ini merupakan revisi yang achiveable dan sustaibable. Kami yakin target tersebut dapat tercapai," imbuh Sandiaga.
Advertisement